Pos Pintar Hadir di Halmahera Timur, Investasi Jangka Panjang Dunia Pendidikan
Kredit Foto: Pos Pintar
Anak-anak di empat desa lingkar tambang Halmahera Timur kini memiliki akses pembelajaran bahasa Inggris melalui program Pos Pintar. Inisiatif yang telah berjalan sekitar delapan tahun ini menjadi investasi jangka panjang bagi penguatan pendidikan di wilayah tersebut.
Program Pos Pintar digerakkan oleh Trijan Abdul Halim, penulis dan pendidik asal Maluku Utara yang aktif di kelompok English Club. Melalui kegiatan ini, ia berupaya membekali generasi muda dengan keterampilan bahasa asing sebagai bekal masa depan.
“Penguatan literasi bahasa Inggris di sekolah dasar adalah fondasi kualifikasi masa depan,” ujar Trijan, Senin (25/8/2025).
Baca Juga: Sekolah Rakyat Lakukan Pemetaan Bakat Berbasis AI, Cetak Anak Bangsa Sesuai DNA Talenta
Trijan menjelaskan, metode pembelajaran Pos Pintar mengombinasikan pendekatan formal dan kasual, dengan jadwal sekali seminggu. Pendekatan lokal dipilih agar murid merasa lebih dekat dengan materi. Fokus utama bukan pada kefasihan instan, melainkan peningkatan kepercayaan diri anak-anak.
“Paling penting dari program ini menghasilkan peningkatan kepercayaan diri siswa. Itu yang paling membahagiakan,” katanya.
Salah satu pengalaman yang berkesan baginya adalah ketika Yasmin Amira, siswi kelas 5 SD Inpres Maba, berani membacakan puisi berjudul “A Thank to Our Teachers” pada peringatan Hari Guru. Momen itu menjadi bukti nyata perubahan sikap murid terhadap literasi bahasa asing.
Program ini, menurut Trijan, menegaskan pendidikan sebagai investasi sosial jangka panjang.
“Program ini mempraktikkan pendidikan sebagai investasi sosial sekaligus fondasi kepercayaan lintas generasi,” tambahnya.
Baca Juga: Data Kekerasan Perempuan dan Anak Belum Sepenuhnya Terintegrasi
Pos Pintar merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang diinisiasi PT Position (POS), anak usaha PT Harum Energy Tbk (HRUM). Program ini hadir di empat desa lingkar tambang nikel perusahaan.
Selain melibatkan tenaga pendidik, Pos Pintar juga mengajak pemuda-pemudi lokal untuk menjadi pengajar. Mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga mengambil peran aktif dalam pembangunan manusia di wilayah lingkar tambang.
“Pemberdayaan (pemuda lokal) juga dilibatkan sebagai pengajar, bukan hanya penerima program. Tapi pemuda-pemudi di sini dilibatkan sekaligus memiliki tanggung jawab kepada para murid yang menerima pembelajaran dari mereka,” jelas Trijan.
Upaya ini mencerminkan bahwa aktivitas pertambangan tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga pembangunan kapasitas masyarakat melalui pendidikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: