Kemenperin Laporkan Ada 1.690 Pabrik Baru, Investasi Industri Semester I Tembus Rp930 Triliun
Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sebanyak 1.690 perusahaan tengah membangun fasilitas produksi baru pada semester I/2025 dengan total rencana investasi mencapai Rp930,9 triliun. Pembangunan tersebut diproyeksikan menyerap 332.298 tenaga kerja, meski realisasi baru akan terlihat setelah fasilitas beroperasi.
“Tenaga kerja yang direncanakan diserap 332.298 orang. Ini masih proyeksi karena fasilitas produksinya belum beroperasi,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, saat menyampaikan data dalam rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Agustus 2025, Kamis (28/8/2025).
Dari total investasi tersebut, Rp593,9 triliun tercatat sebagai investasi tanpa tanah dan bangunan. Sejumlah subsektor industri tercatat mendominasi, antara lain makanan, tekstil, pakaian jadi, serta kulit dan alas kaki.
Baca Juga: Industri Pengolahan Ekspansif, IKI Agustus Tembus 53,55
Industri makanan menempati peringkat tertinggi dalam jumlah perusahaan pelapor, yakni 296 perusahaan dengan rencana investasi Rp50,8 triliun. Dari angka itu, Rp41,7 triliun merupakan investasi tanpa tanah dan bangunan. Subsektor ini diproyeksikan menyerap 16.206 tenaga kerja.
Sementara itu, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki menjadi subsektor dengan nilai investasi terbesar, yakni Rp501,2 triliun dari 48 perusahaan pelapor. Subsektor ini juga berpotensi menyerap tenaga kerja paling tinggi, yakni 107.302 orang, menjadikannya subsektor padat modal sekaligus padat karya.
Subsektor tekstil mencatat investasi Rp5,38 triliun dengan proyeksi penyerapan 14.906 tenaga kerja. Adapun industri pakaian jadi melaporkan investasi Rp6,58 triliun dengan potensi tenaga kerja 34.301 orang.
Baca Juga: Kemenperin Kolaborasi Tingkatkan Daya Saing IKM Komponen Otomotif ke Rantai Pasok Global
Selain itu, industri furnitur juga mencatat rencana signifikan. Sebanyak 40 perusahaan melaporkan investasi Rp211,2 miliar dengan proyeksi tenaga kerja 13.022 orang. Sektor lain seperti farmasi, kendaraan bermotor, hingga jasa reparasi mesin turut melaporkan rencana investasi meski dalam skala lebih kecil.
Febri menekankan bahwa catatan investasi ini masih berupa proyeksi karena seluruh fasilitas produksi masih dalam tahap pembangunan. “Karena masih dibangun fasilitas produksinya. Kalau masih dibangun kan belum berproduksi,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: