Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Emas Dunia Cetak Rekor, Kini Diprediksi Bisa Tembus US$4.000

        Harga Emas Dunia Cetak Rekor, Kini Diprediksi Bisa Tembus US$4.000 Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga hingga kekhawatiran atas independensi dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).

        Dilansir dari Reuters, Rabu (3/9), Emas spot menembus level tertinggi sepanjang masa di US$3.527,5. Analis memperkirakan harga emas akan bergerak jangka pendek dalam kisaran US$3.600–US$3.900.

        Baca Juga: Bursa Asia Menguat, China Berupaya Lawan Dominasi AS

        Dorongan utama datang dari The Fed. Meningkatnya risiko ketenagakerjaan, membuat pasar semakin yakin bank sentral akan memangkas suku bunga pada September. Hal tersebut juga membuat emas berpeluang menguji level US$4.000 di 2026.

        “Outlook bearish dolar yang ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga, jarak investor terhadap aset, dan ketidakpastian ekonomi terkait tarif perdagangan menjadi katalis positif bagi emas,” kata Analis Senior ActivTrades, Ricardo Evangelista.

        Pelemahan dolar juga membuat emas yang dihargakan dalam greenback menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

        Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang terus menekan bank sentral serta upayanya untuk mencopot sejumlah pejabat dari lembaga terkait memicu kekhawatiran atas independensi bank sentral. Hal itu turut memperkuat permintaan emas.

        Geopolitik turut menopang harga, termasuk konflik dari Rusia–Ukraina dan Timur Tengah. Permintaan bank sentral juga melonjak, terutama dari negara berkembang.

        Data Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC) menunjukkan bank sentral berencana menambah porsi emas dalam cadangan devisa sambil mengurangi kepemilikan dolar dalam lima tahun ke depan.

        Baca Juga: Begini Kata Pemerintah China soal Prabowo yang Tak Hadir Temui Xi Jinping?

        Bank Sentral China salah satunya telah menambah emas ke cadangannya selama sembilan bulan berturut-turut hingga Juli 2025.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: