Kredit Foto: Kementerian ESDM
Harga minyak dunia melemah pada perdagangan di Rabu (3/9). Penurunan ini terjadi menjelang pertemuan akhir pekan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+).
Dilansir dari Reuters, Kamis (4/9), Minyak Brent ditutup turun 2,23% ke US$67,60. Sementara West Texas Intermediate (WTI) jatuh 2,47% ke US$63,97.
Baca Juga: 'Label Hijau Dipertanyakan': Greenpeace Kritik PT Vale soal Kebocoran Pipa Minyak
Delapan anggota organisasi negara pengeskpor minyak dilaporkan akan mempertimbangkan kenaikan produksi tambahan pada pertemuan di Minggu (7/9).
“Prospek kenaikan pasokan meningkat menjelang rapat, padahal banyak pelaku pasar sebelumnya memperkirakan organisasi itu akan mempertahankan kebijakan saat ini,” kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.
Jika terealisasi, langkah ini akan mempercepat pelepasan lapisan kedua pemangkasan produksi sebesar 1,65 juta barel per hari (bph) atau setara 1,6% permintaan global, lebih dari setahun lebih cepat dari jadwal.
OPEC+ sebelumnya sudah sepakat menaikkan target produksi sekitar 2,2 juta bph dari April hingga September. Ia juga ditambah kuota tambahan 300.000 bph untuk Uni Emirat Arab.
Namun, realisasi kenaikan output masih tertahan karena sebagian negara kesulitan meningkatkan produksi akibat keterbatasan kapasitas dan penyesuaian kelebihan produksi sebelumnya. Pasar juga menunggu data terbaru persediaan minyak dari American Petroleum Institute (API).
Baca Juga: Kasus Korupsi Minyak, Anak Usaha Petral Ikut Terseret Penyidikan Kejagung
Tekanan tambahan datang dari data ekonomi yang melemah dari Amerika Serikat. Departemen Tenaga Kerja melaporkan jumlah lowongan pekerjaan turun lebih dari perkiraan menjadi 7,181 Juta di Juli. Sementara aktivitas manufaktur berkontraksi untuk bulan keenam berturut-turut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar