Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pramono Beberkan Sumber Pendapatan Daerah, PBB?

        Pramono Beberkan Sumber Pendapatan Daerah, PBB? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, ia memaparkan dua rancangan peraturan daerah (raperda).

        Raperda itu diantaranya Raperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 dan Raperda tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perumda PAM Jaya menjadi Perseroan Terbatas Air Minum Jaya (Perseroda).

        Gubernur menjelaskan, total Rancangan APBD 2026 diusulkan sebesar Rp95,35 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 3,80 persen dibandingkan APBD Perubahan 2025.

        Rancangan APBD 2026 ini meliputi kebijakan Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah. 

        "Kebijakan Pendapatan Daerah diarahkan pada upaya peningkatan dari sektor: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah serta Pendapatan Transfer," ujar Pramono.

        Pramono mengatakan, kebijakan pembiayaan daerah dapat membuka peluang berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.

        Selain itu, pemanfaatan ruang dan penugasan kepada BUMD dapat menjadi sumber pendanaan tambahan, dengan mendorong kerja sama business to business (B2B).

        Pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp85,47 triliun, naik 1,21 persen dari tahun sebelumnya. Target ini akan dipenuhi melalui Pendapatan Asli Daerah Rp56,76 triliun, Pendapatan Transfer Rp26,13 triliun, serta Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp2,57 triliun.

        Untuk belanja daerah, dialokasikan sebesar Rp88,35 triliun, naik 2,77 persen dari APBD Perubahan 2025. Selain itu, Pramono juga menyampaikan mengenai pembiayaan daerah. 

        Ia menyebut penerimaan pembiayaan pada APBD 2026 direncanakan Rp9,87 triliun yang berasal dari SiLPA tahun sebelumnya sebesar Rp5,05 triliun dan Penerimaan Pinjaman Daerah sebesar Rp4,82 triliun.

        Sementara Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp6,99 triliun yang akan dialokasikan kepada BUMD berupa Penyertaan Modal Daerah Rp5,18 triliun dan Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo sebesar Rp1,81 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: