Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Kabar mengejutkan datang dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM), salah satu raksasa industri rokok Tanah Air. Beredar sebuah video pendek di media sosial yang memperlihatkan dugaan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang melibatkan ratusan karyawan perusahaan asal Kediri ini. Video tersebut viral pada Sabtu, 6 September 2025, dan langsung memicu perhatian warganet.
Dalam rekaman itu, terlihat para karyawan berseragam merah dan biru dengan logo PT Gudang Garam sedang berkumpul di sebuah aula. Diduga mereka baru saja menerima keputusan PHK. Suasana haru pun tak terhindarkan, beberapa karyawan tampak menangis dan saling berpelukan saat berpamitan dengan rekan kerja.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan apakah video tersebut merupakan kejadian baru atau hanya rekaman lama yang kembali tersebar. Pihak manajemen Gudang Garam juga masih bungkam dan belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar ini.
Baca Juga: Pendapatan Anjlok, Gudang Garam Hanya Raup Laba Rp117,16 Miliar di Semester I 2025
Namun, kabar PHK ini muncul di tengah kondisi keuangan Gudang Garam yang terus tertekan. Meski tidak mencatatkan kerugian, laba perusahaan merosot signifikan. Berdasarkan laporan keuangan per akhir Juni 2025, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok hingga 87,34%. Dari Rp925,51 miliar di per Juni 2024, kini hanya tersisa Rp117,16 miliar.
Penurunan laba ini sejalan dengan turunnya pendapatan perusahaan. Hingga akhir Juni 2025, Gudang Garam membukukan pendapatan Rp44,36 triliun, turun 11,29% dari Rp50,01 triliun yang dicapai pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan rokok perusahaan menurun tajam akibat berbagai faktor, mulai dari kenaikan tarif cukai hingga maraknya rokok ilegal yang semakin sulit dikendalikan.
Selain kinerja keuangan, harga saham GGRM juga telah merosot drastis. Jika dulu saham perusahaan sempat bertengger di atas Rp90.000 per lembar, kini nilainya tinggal sekitar Rp8.800-an per lembar.
Baca Juga: Peredaran Rokok Ilegal Marak, Ekonom Desak Deregulasi PP 28/2024 Hindari Shadow Economy
Gudang Garam sendiri memiliki sejarah panjang di industri rokok Indonesia. Berawal dari usaha rumahan pada 1956 di Kediri, Jawa Timur, perusahaan ini didirikan oleh Tjoa Ing-Hwie yang kemudian dikenal sebagai Surya Wonowidjojo.
Pada masa keemasannya, Gudang Garam pernah menguasai 38% pangsa pasar rokok nasional dengan jumlah karyawan yang mencapai lebih dari 37 ribu orang. Bahkan, di era 1990-an, Gudang Garam berhasil menjelma menjadi salah satu konglomerasi terbesar kelima di Indonesia.
Tonggak penting dalam perjalanan bisnisnya terjadi pada 27 Agustus 1990, ketika Gudang Garam resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya yang kini menjadi Bursa Efek Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: