- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Tarif Trump Menekan Sektor Petrokimia, TotalEnergies: Perdagangan Anjlok 15%
Kredit Foto: Ferry Hidayat
TotalEnergies menyoroti efek kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Pihaknya menyebut hal tersebut membuat pasar petrokimia harus melakukan diversifikasi menyusul kebijakan proteksionis dari Negeri Paman Sam.
Dilansir dari Reuters, Selasa (9/9), Head of Petrochemical Trading TotalEnergies, Ganesh Gopalakrishnan mengatakan bahwa ayarif impor semakin menekan sektor petrokimia global. Kondisi ini berpotensi memangkas perdagangan global hingga 15%.
Baca Juga: BRICS Sinyalkan Kolaborasi Lawan Tarif Trump
Ia menambahkan bahwa rumah dagang petrokimia tanpa aset produksi kini kesulitan bertahan akibat kelebihan kapasitas yang sudah menyebabkan perdagangan anjlok 34%.
Tarif juga mendorong meningkatnya proteksionisme negara-negara lain, sekaligus membuat perencanaan investasi jangka pendek semakin sulit di tengah volatilitas pasar.
“Produk China kini masuk ke pasar tradisional kami,” ujar Chief Commercial Officer Petronas Chemicals Group, Bahrin Asmawi.
Pasar utama Petronas diketahui meliputi Asia Selatan, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Kini pasar-pasar tersebut diserbu oleh produk dari China. Hal ini akibat tarif dari AS.
“Semua pasar ini kini diserbu oleh produk mereka karena mereka tidak bisa mengekspor ke AS,” ungkap Asmawi.
Baca Juga: Singapura Tanggung 20 Persen Lebih Biaya Tarif AS
Petronas Chemicals sendiri tengah melakukan diversifikasi ke sektor bahan kimia khusus (specialty chemicals). Perusahaan juga telah mengakuisisi dua firma dari zona euro guna memperoleh teknologi yang bisa dibawa ke Asia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: