- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Bakti BCA Luncurkan Video Gen Z Bergerak: Bakti untuk Indonesia, Ada Niscap dan Happy Salma
Kredit Foto: Dok. BCA
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui payung Bakti BCA meluncurkan video berjudul “Gen Z Bergerak: Bakti untuk Indonesia” yang merangkum pengabdian 4 tim mahasiswa pemenang program Genera-Z Berbakti di 4 desa wisata binaan Bakti BCA.
Video tersebut menyoroti perjalanan generasi muda dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat, dengan turut menghadirkan Duta Bakti BCA Nicholas Saputra, serta aktris/produser, sekaligus pengusaha Happy Salma.
Baca Juga: Tersangka Kasus Korupsi Bank Jakarta Cabang Semarang Ditetapkan, Bank Jakarta Buka Suara
Video “Gen Z Bergerak: Bakti untuk Indonesia” dibuat dengan konsep semi dokumenter menggambarkan empat tim pemenang program Genera-Z Berbakti dari kampus berbeda, menjalankan program pengabdian masyarakat di empat desa wisata binaan Bakti BCA. Dalam video berdurasi sekitar 8 menit ini, masyarakat juga bisa menyaksikan kecantikan dan potensi wisata di keempat desa lokasi program. Seperti pesona laut jernih dan populasi penyu di Desa Wisata Pulau Derawan, Kalimantan Timur; juga gerak lincah kawanan lumba-lumba dan debur ombak di perairan Desa Teluk Kiluan, Lampung. Selain itu, netizen juga akan disuguhi kecantikan alam Desa Wisata Edelweis Wonokitri di Jawa Timur dan eksotisme Danau Zamrud -danau gambut kedua terbesar di dunia- di Desa Wisata Dayun, Riau.
Sementara itu keterlibatan Nicholas Saputra dan Happy Salma dalam video “Gen Z Bergerak: Bakti untuk Indonesia” bukan sekadar pemanis. Sebagai panelis di sesi penjurian program Genera-Z Berbakti, mereka turut memonitor langsung jalannya program di lapangan. Nicholas Saputra dan Happy Salma ikut serta berdialog dengan mahasiswa dan masyarakat, mendorong kolaborasi, hingga terlibat langsung dalam pelaksanaan program. Berdasarkan keterlibatan aktif mereka, kedua tokoh itu menyampaikan narasi yang disampaikan di sepanjang video.
Melalui narasinya, Nicholas Saputra dan Happy Salma membangun sebuah kisah inspiratif tentang bagaimana ide-ide generasi muda dapat bersinergi dengan kearifan lokal untuk menciptakan perubahan positif.
"Melihat langsung semangat dan inovasi dari adik-adik Genera-Z Berbakti ini memberikan harapan besar. Mereka tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga hati untuk berkolaborasi dengan masyarakat. Inilah esensi dari pengabdian yang tulus dan berdampak," ujar Duta Bakti BCA Nicholas Saputra, dikutip dari siaran pers BCA, Rabu (10/9).
Antusiasme Mahasiswa di Program Genera-Z Berbakti
Peluncuran video ini secara resmi menutup rangkaian program Genera-Z Berbakti yang diselenggarakan Bakti BCA sejak Maret 2025. Genera-Z Berbakti merupakan inisiatif Bakti BCA yang dirancang sebagai kompetisi call for proposal bagi mahasiswa di Indonesia. Melalui program ini, Bakti BCA tidak hanya menyediakan pendanaan, tetapi juga membuka akses bagi para mahasiswa untuk mengimplementasikan gagasannya secara langsung di 4 desa binaan Bakti BCA.
Antusiasme generasi muda untuk berkontribusi cukup tinggi. Ada lebih dari 250 proposal dari 98 perguruan tinggi negeri maupun swasta, baik di dalam maupun luar negeri, yang diterima Bakti BCA. Dari jumlah tersebut, 8 tim finalis terpilih mengikuti fase penjurian di hadapan 3 panelis, yakni Nicholas Saputra, Happy Salma, serta Ilmuwan & Pencetus Metode GASING Prof. Yohanes Surya. Proses penjurian dapat disaksikan melalui tautan bca.id/genzjuara.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, terpilih 4 tim pemenang yang berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka, yaitu tim dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT),
Universitas Lampung (UNILA), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Keempat tim tersebut lantas mengimplementasikan gagasan di desa tujuan selama kurang lebih satu bulan.
Profil dan Program Inovatif 4 Tim Pemenang
Setiap tim pemenang membawa solusi unik yang disesuaikan dengan tantangan dan potensi di masing-masing desa. Berikut adalah program yang diusung 4 tim pemenang Genera-Z Berbakti:
1. UI di Desa Wisata Edelweiss Wonokitri, Jawa Timur
Program yang diusung tim UI memgambil nama SAVANA, yang merupakan singkatan dari Sustainable Action for Village, Agriculture, Nature, and Health. Selama kurang lebih 1 bulan, tim UI berhasil mengimplementasikan aksi konservasi edelweis melalui program “Jurnal Edelweis”, memasang 2 alat pemantauan curah hujan dan mitigasi risiko longsor bernama “SiCuhal”, mengadakan lokakarya pestisida organik yang diikuti 90 peserta dari Kelompok Tani dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta menggelar pemeriksaan kesehatan bagi 90 warga sekaligus memberikan edukasi tentang hipertensi.
2. UNSRAT di Desa Wisata Pulau Derawan, Kalimantan Timur
Membawa program berjudul “Derawan Sehat, Derawan Hebat”, UNSRAT berfokus pada isu kesehatan dan sanitasi. Selama masa pengabdian mereka, tim UNSRAT memasang 1 unit alat filter air menggunakan sistem filtrasi dan UV sterilizer, instalasi 1 unit alat bioseptic di penginapan terapung Derawan, membangun 1 unit alat biogas satu tahap dengan memanfaatkan limbah organik rumah tangga dan usaha kuliner. Menyasar terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, UNSRAT menggelar edukasi terkait pencegahan stunting dan pentingnya sanitasi lingkungan bagi anak-anak dan keluarga.
3. UNILA di Desa Wisata Kiluan Negeri, Lampung
Lain lagi cerita tim UNILA, yang menggunakan pendekatan berbasis teknologi sebagai strategi utama. Mereka memanfaatkan internet of things (IoT) untuk menciptakan sistem peringatan dini tsunami bencana bernama Smart Detector Tsunami. Sebanyak 5 unit alat tersebut telah terpasang di perairan Teluk Kiluan, menjadi sistem pencegah kebencanaan di masa mendatang. Selain itu, tim UNILA berhasil mentransplantasi 150 bibit terumbu karang baru di sekitar perairan Teluk Kiluan, serta melakukan program penanaman 1.000 pohon mangrove. Kelompok beranggotakan 10 orang ini juga menggelar program Eco Education yang berhasil menjangkau hampir 80 warga, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi bencana.
4. UGM di Desa Wisata Dayun, Riau
Terakhir, tim UGM mengusung program “Optimalisasi Pengembangan Wisata Berbasis Digital dan Pusat Budaya Melayu”. Kelompok beranggotakan 12 orang ini menyelenggarakan pameran kuliner lokal serta Festival Kebudayaan Melayu Siak yang berhasil menarik lebih dari 6.000 pengunjung dalam 2 hari. Mereka juga merancang program Trash to Cash, dalam rangka mengubah menjadi sumber penghasilan atau produk yang bernilai ekonomi. Tim UGM juga mengimplementasikan program pelatihan digital marketing dan storytelling budaya untuk mendorong pengembangan pariwisata.
Bakti BCA berharap program Genera-Z Berbakti dapat menjadi model pengembangan desa berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Lebih dari itu, inisiatif ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi strategis antara akademisi dan sektor swasta untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
“Program Genera-Z merupakan manifestasi komitmen kami untuk mendorong generasi muda berkontribusi nyata bagi masyarakat, sekaligus menciptakan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan di Desa Bakti BCA. Hal ini menjadi bentuk nyata implementasi nilai creating shared value bagi Indonesia. Generasi muda, dengan segala aspirasinya, merupakan sumber utama gagasan kreatif dan inovasi. Oleh karena itu, pelibatan mereka dalam program ini menjadi krusial untuk menyiapkan mereka menjadi pelopor perubahan dalam merealisasikan visi masa depan Indonesia,” jelas Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA.
Perjuangan, inovasi, dan kolaborasi dari seluruh tim pemenang Genera-Z Berbakti telah terangkum dalam sebuah video penuh inspirasi. Saksikan perjalanan mereka hanya di kanal YouTube @SolusiBCA melalui tautan bca.id/genzberbakti!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: