Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dibawah Kepemimpinan Purbaya, Kementerian Keuangan Lanjutkan Efisiensi Anggaran di 2026

        Dibawah Kepemimpinan Purbaya, Kementerian Keuangan Lanjutkan Efisiensi Anggaran di 2026 Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan kebijakan efisiensi anggaran internal akan tetap berlanjut pada 2026. 

        Pernyataan ini disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

        "Di tahun 2026, dalam rencana kerja anggaran 2026, kita akan terus melanjutkan kebijakan efisiensi anggaran dan perluasan strategi efisiensi anggaran," kata Suahasil.

        Baca Juga: Panggil Menkeu Purbaya, Presiden Prabowo Terima Laporan Progres Pembahasan APBN

        Menurutnya, strategi efisiensi tersebut mencakup kolaborasi kegiatan, penerapan standardisasi biaya, pengendalian belanja birokrasi, serta pengembangan kantor layanan bersama Kemenkeu di seluruh Indonesia.

        Berkat langkah ini, Kemenkeu mampu menghemat pengeluaran yang tidak perlu mencapai Rp 3,53 triliun sepanjang periode 2020–2025.

        "Kalau kita lakukan benchmarking sejak tahun 2020, kita telah dapat mengurangi sejumlah anggaran yang tidak diperlukan dan kita bisa mengestimasi total efisiensi 2020-2025 adalah sebesar 3,53 triliun," urainya.

        Baca Juga: Ini Tiga Strategi Utama RAPBN 2026 Versi Purbaya

        Selain anggaran, kebijakan efisiensi juga menyasar pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Jumlah pegawai Kemenkeu menurun dari 82.468 orang pada 2019 menjadi 77.412 orang pada 2025. Proses rekrutmen ke depan akan dilakukan secara selektif dengan penekanan pada peningkatan kompetensi.

        "Kebijakan-kebijakan SDM kita termasuk memenuhi pegawai baru secara selektif, komposisi kita perhatikan terus, kompetensi kita terus tingkatkan, budaya pegawai, well-being dan manajemen, serta pembangunan digital workplace untuk pegawai kita bisa menjadi lebih kompeten dan bekerja secara digital," bebernya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: