Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Tiga Strategi Utama RAPBN 2026 Versi Purbaya

Ini Tiga Strategi Utama RAPBN 2026 Versi Purbaya Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Keuangan menyiapkan tiga strategi utama untuk mewujudkan RAPBN 2026 yang sehat, berkelanjutan, dan mampu menjawab dinamika perekonomian.

Pertama, pemerintah akan meningkatkan belanja berkualitas yang berfokus pada delapan agenda prioritas, dengan prinsip efisien, produktif, dan sinergis. Kedua, optimalisasi pendapatan negara ditempuh melalui reformasi perpajakan agar lebih kompatibel dengan struktur ekonomi dan sistem global. Upaya ini mencakup peningkatan kepatuhan pajak, optimalisasi pengelolaan sumber daya alam, aset negara, serta inovasi layanan.

"Untuk itu, sejumlah strategi akan ditempuh. Yang pertama, kita akan meningkatkan belanja yang berkualitas dengan mendorong agar belanja berfokus pada 8 agenda prioritas tadi, efisien produktif dan sinergi, sehingga dapat memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat dan perekonomian," Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan strategi tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Baca Juga: Menkeu Purbaya Alihkan Kas Negara Rp200 triliun ke Perbankan RI Untuk Dorong ekonomi

Sementara itu untuk strategi ketiga, Purbaya menjabarkan jika pemerintah akan mengendalikan utang dalam batas aman, dengan memanfaatkan sisa anggaran lebih (SAL) untuk mengantisipasi ketidakpastian. Sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan juga diperkuat guna menjaga stabilitas serta mendorong penciptaan lapangan kerja.

"Strategi berikutnya adalah mendorong pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Hal ini ditempuh dengan mengendalikan utang dalam batas aman, mensinergikan peran dan antara untuk akselerasi investasi produktif dan memanfaatkan sisa anggaran lebih atau sal, untuk mengantisipasi ketidakpastian, serta memperkuat koordinasi dan kolaborasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan dalam mendukung stabilitas ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," papar Purbaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: