Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Panggil Trump, Exxon Mobil Desak Uni Eropa Batalkan Aturan Keberlanjutan

        Panggil Trump, Exxon Mobil Desak Uni Eropa Batalkan Aturan Keberlanjutan Kredit Foto: Unsplash/ Justin C
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Exxon Mobil meningkatkan penolakannya terhadap undang-undang keberlanjutan korporasi dari Uni Eropa (UE). Pihaknya kali ini bermanuver dengan langsung membawa keluhan tersebut ke Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

        Exxon memperingatkan bahwa regulasi tersebut akan mendorong lebih banyak bisnis meninggalkan Eropa. Pihaknya menilai bahwa aturan corporate sustainability due diligence directive terlalu berat.

        Baca Juga: Bursa Eropa Menguat, Sektor Chip Naik Usai Nvidia Investasi di Intel

        Hal ini tidak terlepas dari ketentuannya mewajibkan perusahaan memperbaiki masalah hak asasi manusia dan lingkungan di seluruh rantai pasok mereka, atau menghadapi denda minimum sebesar lima persen dari omzet global.

        Chief Executive Officer (CEO) Exxon Mobil Darren Woods mengatakan bahwa perubahan untuk melonggarkan persyaratan terkait aturan itu tak akan cukup untuk menjadikannya relevan untuk dipenuhi oleh Exxon. Pihaknya menegaskan bahwa regulasi seharusnya dicabut sepenuhnya.

        Woods mengatakan telah membicarakan regulasi tersebut dengan Trump. Menurutnya, pemerintahan sudah menyampaikan keberatan dalam perundingan dagang dengan blok dari Eropa.

        “Kami secara perlahan menarik diri dari Eropa,” kata Woods, dilansir dari Reuters, Jumat (19/9).

        “Ini adalah regulasi lain yang akan mempercepat insentif itu, atau bahkan mendorong perusahaan mengurangi aktivitasnya di Eropa," tambahnya.

        Exxon diketahui dipaksi menerapkan standar lingkungan blok euro pada operasi globalnya karena aturan ini. Ia menyebut potensi denda lima persen dari penjualan global sebagai potensi yang sangat memberatkan.

        Baca Juga: Dari Korea hingga Eropa, Ternyata Begini Ekosistem Transportasi Online Global!

        Adapun Uni Eropa dijadwalkan memulai negosiasi bulan depan untuk membahas perubahan aturan tersebut. Namun, upaya melonggarkan kebijakan menuai kritik tajam dari kelompok lingkungan yang menilai langkah itu melemahkan akuntabilitas korporasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: