Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo: Aset Negara Terkumpul Rp1.000 Miliar Dolar Lewat Danantara

        Prabowo: Aset Negara Terkumpul Rp1.000 Miliar Dolar Lewat Danantara Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) berhasil membuka nilai aset negara yang selama ini tersembunyi.

        Ia menyebut banyak birokrat pintar menyembunyikan aset sehingga nilainya baru terlihat setelah semua dihimpun dalam skema sovereign wealth fund (SWF).

        "Saudara-saudara sekalian,salah satu prestasi kita yang kita syukuri kita telah membentuk dana SWF, dana kedaulatan yang kita beri nama Danantara indonesia, danantara adalah singkatan daya anagata nusantara (Danantara)," ujar Presiden Prabowo dalam penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9/2025).

        Baca Juga: Presiden Prabowo: Keracunan Makanan di MBG Hanya 0,0017%

        Ia menjelaskan, setelah aset negara dikumpulkan melalui Danantara, jumlahnya mencapai lebih dari 1.000 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.060 triliun. Nilai itu menurutnya jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

        "Ternyata kaget banyak di antara kita tidak menduga kalau kita kumpulkan semua aset negara nilainya lebih dari 1000 miliar dolar, Rp1 Triliun, 1.060. kumpulkan semua. ternyata kita ketemu aset di sini aset di sini aset di ini luar biasa ini. jadi banyak birokrat kita yang pintar, pintar sembunyikan aset," tambahnya lagi.

        Prabowo juga menyinggung praktik di sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang merugikan negara. Ia menilai masih ada direksi yang menyalahgunakan wewenang dengan menganggap perusahaan negara sebagai milik pribadi.

        Baca Juga: Presiden Prabowo Wajibkan Tes Makanan di Dapur MBG

        "Rp1000 triliun, tinggal manajemen saya perintahkan bersihkan itu BUMN, kadang-kadang nekat-nekat mereka itu diberi kepercayaan negara dia kira itu perusahaan nenek moyang perusahaan rugi dia tambah bonus untuk dirinya sendiri, brengsek bener itu," jelas Prabowo.

        Ia menambahkan pemerintah tidak segan melibatkan aparat penegak hukum untuk menindak penyimpangan.

        "Saya mau kirim kejaksaan dan KPK utk kejar-kejar itu, bagaimana saudara perlu dikejar atau tidak. nanti di bilang prabowo kejam," tegas Prabowo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: