Kredit Foto: Istimewa
PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) memperkuat proyek hilirisasi nikel nasional dengan menyetor modal sebesar USD159,6 juta atau sekitar Rp2,6 triliun ke anak usahanya, PT Feni Haltim (FHT). Setoran ini diarahkan untuk pembangunan pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan kawasan industri di Buli, Maluku Utara.
Dalam keterbukaan informasi, Rabu (1/10/2025), manajemen Antam menjelaskan bahwa penyertaan modal dilakukan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
“Hal ini sebagai bagian dari program hilirisasi nikel, serta mempertahankan komposisi kepemilikan perseroan atas FHT,” tulis manajemen.
Baca Juga: Laba Bersih Loncat 240%, Ini Jurus Antam (ANTM) Jaga Momentum Pertumbuhan
FHT merupakan perusahaan patungan antara Antam dan HongKong CBL Ltd (HKCBL). Antam menguasai 40 persen saham, sementara HKCBL memegang 60 persen.
Untuk menjaga porsi tersebut, HKCBL juga menambah modal senilai Rp3,95 triliun. Dengan demikian, total suntikan modal ke FHT mencapai Rp6,55 triliun.
Manajemen Antam menegaskan, kepemilikan saham 40 persen di FHT akan memberi kontribusi terhadap kinerja perseroan ketika pabrik RKEF dan kawasan industri mulai beroperasi. Proyek ini menjadi bagian dari Proyek Dragon, sebuah inisiatif besar dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Baca Juga: Antam Terkendala Jual Bauksit dan Feronikel Akibat Kepmen ESDM 268/2025
BUMN pertambangan itu juga menggandeng konsorsium produsen baterai global asal Tiongkok, yakni CATL dan Brunp, sebagai mitra strategis.
Selain pabrik RKEF, FHT akan membangun fasilitas High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di kawasan industri yang sama. Fasilitas HPAL tersebut ditujukan untuk mengolah nikel menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: