Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hexpharm Jaya Edukasi Soal Family Planning di Momen World Contraception Day 2025

        Hexpharm Jaya Edukasi Soal Family Planning di Momen World Contraception Day 2025 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahaannya, PT Hexpharm Jaya Laboratories (Hexpharm Jaya), memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) 2025. Kegiatan yang berkolaborasi dengan komunitas wanita ShePlans.id ini mengangkat topik “Family Planning for a Better Future: Healthy Beginnings, Happy Futures”.

        Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk komitmen Hexpharm Jaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya family planning, sekaligus mendukung program pemerintah terkait kesehatan reproduksi. 

        “Hexpharm Jaya memahami bahwa kontrasepsi bukan sekadar pilihan medis, melainkan hak fundamental bagi setiap perempuan untuk memiliki kendali atas tubuh dan masa depan. Oleh karena itu, kami berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya family planning dan memperluas akses kontrasepsi yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini selaras dengan pilar keberlanjutan Kalbe, yaitu access to healthcare dan inisiatif Bersama Sehatkan Bangsa,” ujar Group Marketing Head PT Hexpharm Jaya Laboratories, apt. Feri, S.Farm.

        Feri menambahkan kegiatan edukasi tentang pil kontrasepsi sebagai salah satu pilihan yang aman dan efektif adalah upaya Hexpharm Jaya dalam mendukung program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), dan Kesehatan Reproduksi yang dilaksanakan oleh pemerintah. Terlebih lagi, berdasarkan data FP2030 (global family planning partnership), hanya sekitar 42 persen perempuan usia reproduktif di Indonesia yang menggunakan kontrasepsi modern. Rendahnya penggunaan kontrasepsi juga menyebabkan 38 persen kehamilan di Indonesia tidak direncanakan dan berisiko meningkatkan angka aborsi tidak aman dan kematian ibu .  

        Kontrasepsi oral kombinasi (KOK) sendiri merupakan salah satu metode kontrasepsi modern yang efektif untuk mencegah kehamilan. Selain fungsi utamanya, KOK juga memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi perempuan, seperti mengatur siklus menstruasi, mengurangi nyeri haid, memperbaiki jerawat terkait hormon, serta mengurangi gejala Premenstrual Syndrome (PMS) atau atau Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) .

        Sementara itu, family planning adalah upaya yang dilakukan oleh individu, pasangan, atau keluarga untuk mengatur jumlah anak, jarak kelahiran, dan waktu yang tepat memiliki anak, sesuai dengan kondisi kesehatan, kesiapan mental, sosial serta ekonomi. Perencanaan keluarga berfokus untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, yang turut meningkatkan kualitas hidup keluarga.

        “Perencanaan kehamilan sangatlah penting bagi pasangan suami istri karena menyangkut kesehatan, kesiapan, dan masa depan keluarga. Tujuannya adalah mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, kontribusi terhadap pembangunan sosial dan ekonomi. Apabila kehamilan tidak direncanakan dengan baik, ada risiko kesehatan yang mungkin terjadi, yakni memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas kesehatan ibu dan anak,” tutur Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSU Bunda, dr. Olivia Oktaviani, Sp.OG

        Dokter Olivia juga menjelaskan pengaruh kontrasepsi pada kesehatan ibu. Misalnya, akses kontrasepsi dan perencanaan kehamilan dapat mencegah sekitar 30 persen kematian ibu di negara berkembang. Kemudian, dapat mencegah kehamilan berisiko karena kehamilan yang terlalu muda (<18 tahun), terlalu sering, atau terlalu dekat jaraknya, meningkatkan risiko komplikasi serius; seperti anemia, perdarahan, preeklampsia, bahkan kematian. Kontrasepsi juga memberikan waktu pemulihan bagi tubuh ibu.

        “Dampak kontrasepsi pada kesehatan anak adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita, yakni WHO mencatat jarak kelahiran yang tepat bisa mencegah hingga 10 persen kematian bayi. Kontrasepsi juga bermanfaat dalam meningkatkan status gizi anak dan mengurangi risiko bayi lahir prematur,” jelas dr. Olivia.

        Berbicara mengenai KOK, dr. Olivia menambahkan, “Selain mencegah kehamilan, manfaat pil KB kombinasi atau kontrasepsi hormonal kombinasi yang berisi estrogen dan progesterin adalah menjaga kesehatan reproduksi  perempuan. Di antaranya, mengatur siklus menstruasi, mengurangi nyeri haid, mengurangi perdarahan berlebihan,” tambahnya.

        Selain mengadakan edukasi produk kontrasepsi hormonal oral agar perempuan Indonesia memiliki informasi yang benar dan dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, Hexpharm Jaya juga menjawab tantangan ini dengan mendukung ketersediaan produk kontrasepsi hormonal oral yang berkualitas di Indonesia. 

        “Portofolio kontrasepsi oral kombinasi Hexpharm Jaya dirancang untuk memberikan pilihan yang lebih personal. Hal ini sesuai dengan rekomendasi WHO (2018) bahwa pemilihan kontrasepsi harus individual, mempertimbangkan kondisi medis dan preferensi perempuan. Melalui variasi ini, kami menjawab kebutuhan perempuan Indonesia dari berbagai segmen, baik yang mencari efektivitas, kenyamanan, maupun manfaat tambahan,” kata Senior Product Manager PT Hexpharm Jaya Laboratories, apt. Renata Andari, S.Farm.

        Renata sepaham dengan dr. Olivia bahwa Pil KB kombinasi juga memiliki manfaat non-kontraseptif. Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists (2022), manfaat non-kontraseptif sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia, karena berhubungan langsung dengan kenyamanan, produktivitas, dan kesehatan jangka panjang perempuan. 

        Manfaat non-kontraseptif tersebut di antaranya mengatur siklus menstruasi, mengurangi nyeri haid, memperbaiki jerawat terkait hormon, dan melindungi dari risiko kanker ovarium dan endometrium, serta menurunkan risiko anemia akibat perdarahan berlebih. Anemia akibat perdarahan menstruasi, khususnya, masih menjadi masalah kesehatan. Data Riskesdas 2018 mencatat bahwa prevalensi anemia pada perempuan usia 15–49 tahun mencapai 23,9 persen. Kabar baiknya, pil kombinasi dapat menekan risiko anemia tersebut.

        Selain itu, pil kombinasi juga terbukti mengurangi gejala premenstrual syndrome (PMS) seperti nyeri payudara, perubahan mood, dan kembung, yang mengganggu aktivitas. Di sisi lain, beberapa formulasi kontrasepsi oral kombinasi bermanfaat untuk mengurangi jerawat akibat hiperandrogenisme dengan menurunkan produksi sebum dan menghambat efek androgen pada kulit. Ini tentu memberi dampak positif pada kepercayaan diri perempuan, terutama di usia produktif.

        “Produk Hexpharm Jaya mengutamakan kualitas terjamin, termasuk produk kontrasepsi oral yang variatif. Produk kami juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan perempuan, sehingga pil kontrasepsi oral kombinasi menjadi pilihan praktis, efektif, dan multifungsi yang dapat disesuaikan kebutuhan tiap wanita,” tutup Renata.

        Hexpharm Jaya bekerja sama dengan ShePlans dalam menjalankan kampanye ini. Dengan mengusung semangat woman support woman, ShePlans hadir untuk memberdayakan perempuan agar merasa lebih percaya diri dan berdaya (empowered) dalam mengambil keputusan kesehatan, khususnya terkait women’s health dan family planning. ShePlans menjadi ruang berbagi, edukasi, dan inspirasi bagi perempuan Indonesia, sehingga mereka dapat saling mendukung dan memiliki akses informasi yang benar mengenai kesehatan reproduksi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: