Kredit Foto: Unsplash/ Bermix Studio
JP Morgan baru-baru ini menyebutkan dalam analisisnya bahwa stablecoin dapat menjadi salah satu pendongkrak peran kuat dolar dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir Kamis (9/10), lembaga tersebut menyebutkan bahwa dopsi stablecoin diperkirakan dapat menambah permintaan terhadap dolar hingga US$1,4 Triliun di 2027.
Baca Juga: Stablecoin Berdenominasi Euro Mulai Jadi Perhatian Regulator Uni Eropa
JP Morgan menyebut bahwa hal tersebut mungkin terjadi jika cukup banyak investor luar negeri beralih ke aset digital seperti stablecoin. Perkiraan tersebut juga tak lepas dari peran penting pasar stablecoin yang berkembang pesat dalam keuangan tradisional.
JP Morgan menilai bahwa alih-alih mempercepat de-dolarisasi, pertumbuhan adopsi stablecoin justru berpotensi memperkuat peran dolar dalam sistem keuangan global.
Dalam skenario tertinggi, pasar stablecoin dapat tumbuh hingga US$2 Triliun. Saat ini, hampir semua stablecoin dipatok satu per satu terhadap dolar. Artinya, jika rumah tangga atau korporasi asing mengonversi mata uang lokal mereka menjadi stablecoin, langkah itu akan menciptakan permintaan baru terhadap dolar AS.
“Apakah pertumbuhan sebesar itu benar-benar akan terwujud masih harus dilihat, tetapi jika terjadi, arus masuk dolar terkait stablecoin dapat menjadi signifikan secara kumulatif,” kata JP Morgan.
Stablecoin adalah token digital dengan nilai stabil terhadap mata uang konvensional, terutama dolar, dan didukung oleh cadangan seperti mata uang itu sendiri atau aset lain, seperti surat utang negara (Treasuries) dan T-bills.
Baca Juga: Standard Chartered: Lonjakan Penggunaan Stablecoin Bisa Rebut Dana Bank Hingga US$1 Triliun!
Menurut JP Morgan, dominasi stablecoin berbasis dolar membuat pertumbuhan pasar ini secara langsung berimplikasi pada peningkatan permintaan dolar dalam pasar global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: