Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Krakatau Global Trading dan Krakatau Posco Perkuat TKDN Lewat Kerja Sama Pasokan Bahan Baku Baja

        Krakatau Global Trading dan Krakatau Posco Perkuat TKDN Lewat Kerja Sama Pasokan Bahan Baku Baja Kredit Foto: Krakatau Steel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Krakatau Global Trading (KGT) menjalin kerja sama strategis dengan PT Krakatau Posco (KP) dalam penyediaan iron ore fines untuk memperkuat rantai pasok bahan baku industri baja nasional dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kerja sama ini mulai berjalan sejak September 2025 dan menjadi bagian dari sinergi Krakatau Steel Group.

        Penandatanganan perjanjian jual beli tersebut dihadiri jajaran direksi kedua perusahaan serta disaksikan Komisaris Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Hendro Martowardojo, Direktur Utama PT Krakatau Steel Akbar Djohan, dan President Director PT Krakatau Posco Jung Bum-Su. KGT akan memasok 18.000 metrik ton (MT) iron ore fines per bulan kepada KP untuk kebutuhan produksi baja terintegrasi di Cilegon, Banten.

        Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, mengatakan kerja sama tersebut menjadi langkah penting dalam memperkuat pasokan bahan baku domestik dan mendukung agenda kemandirian industri nasional.

        Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Minta Dukungan Dana USD500 Juta ke Danantara

        “Saya mengapresiasi kerja sama strategis antara PT KGT dan PT KP. Penyerapan local content akan menjadi mandatori dalam seluruh proses bisnis ke depan, dan kami pastikan pasokan bahan baku tersebut akan memenuhi standar kualitas terbaik serta ketepatan waktu pengiriman,” ujar Akbar, di Cilegon, Jumat (10/10).

        Menurutnya, kolaborasi tersebut juga sejalan dengan program pemerintah untuk mempercepat penguatan struktur industri dalam negeri dan mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Akbar menambahkan, sinergi antarperusahaan dalam Krakatau Steel Group menjadi bagian dari transformasi industri baja nasional menuju keberlanjutan jangka panjang.

        Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Global Trading, Sugeng Pangraksa, menyebut kerja sama tersebut tidak hanya memperkuat hubungan antarperusahaan dalam grup Krakatau Steel, tetapi juga membuka peluang efisiensi dan inovasi di rantai pasok industri baja. “Kami meyakini bahwa selain memperkuat sinergi bagi kedua belah pihak, kerja sama ini dalam jangka panjang juga akan mendorong terciptanya efisiensi serta inovasi dalam rantai pasok industri baja nasional yang memiliki nilai tambah,” kata Sugeng.

        Baca Juga: Krakatau Steel Terdesak Modal Kerja di Tengah Serbuan Baja Impor

        Sugeng menambahkan, ke depan pihaknya berharap KGT dapat berperan lebih luas dalam menyediakan solusi perdagangan bahan baku dan produk baja, termasuk material penunjang untuk pasar internasional. “Kami ingin KGT tidak hanya menjadi penyedia raw material, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam pengembangan perdagangan baja dan material lainnya agar industri baja nasional mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.

        Kerja sama antara KGT dan KP menjadi salah satu implementasi strategi “Committed to Transform” yang diusung Krakatau Steel Group untuk memperkuat ketahanan industri baja nasional. Sebagai perusahaan patungan antara Krakatau Steel dan POSCO Korea, Krakatau Posco berkomitmen memaksimalkan penggunaan komponen dalam negeri di seluruh proses produksinya.

        Material iron ore fines yang disuplai KGT digunakan sebagai bahan utama pembuatan pellet dan sinter, yang kemudian diolah dalam proses tanur tinggi (blast furnace) untuk menghasilkan baja berkualitas tinggi. Ketersediaan bahan baku stabil dinilai krusial untuk menjaga kontinuitas produksi dan mendukung efisiensi biaya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: