- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Harga Minyak Dunia Turun, Investor Soroti Proyeksi Kelebihan Pasokan Besar di 2026
Kredit Foto: Kementerian ESDM
Harga minyak dunia turun pada Selasa (14/10). Lapran Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan potensi kelebihan pasokan besar pada 2026. Hal ini dikuti meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dilansir dari Reuters, Rabu (15/10), Harga Brent turun 1,5% menjadi US$62,39. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) melemah 1,3% ke US$58,70.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Baru, Kini Tembus US$4.100!
IEA memprediksi pasar minyak global akan menghadapi surplus hingga empat juta barel per hari pada tahun depan, seiring meningkatnya produksi dari negara-negara produsen minyak saat lemahnya permintaan.
Sementara itu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan bulanan terbarunya memberikan pandangan yang lebih positif, memperkirakan defisit pasokan minyak global akan menyusut pada tahun depan seiring rencana peningkatan produksi oleh anggota OPEC.
Namun, sejumlah eksekutif perusahaan minyak besar dan rumah dagang global memperkirakan pasar minyak akan kembali menguat dalam jangka menengah hingga panjang.
“Sentimen risk-off kembali muncul di pasar karena ketegangan dagang yang membebani kepercayaan investor, sementara laporan kali ini bersifat bearish,” ujar UBS Analyts, Giovanni Staunovo.
Adapun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tetap berkomitmen untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Hal itu dalam upaya menurunkan eskalasi ketegangan terkait ancaman tarif dan kontrol ekspor.
Beijing diketahui memperluas pembatasan ekspor mineral tanah jarang. Sementara Trump mengancam menerapkan tarif tambahan seratus persen dan pembatasan ekspor perangkat lunak mulai 1 November.
Baca Juga: ESDM Umumkan Lelang 9 Wilayah Kerja Migas, Ini yang Terbesar
China juga menjatuhkan sanksi terhadap lima anak usaha yang terafiliasi dengan AS. Kedua negara juga mulai memberlakukan biaya pelabuhan tambahan bagi perusahaan pelayaran internasional, memperdalam kekhawatiran pasar terhadap rantai pasok global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar