Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Minyak Naik Tipis, Investor Nantikan Pertemuan Trump-Putin

        Harga Minyak Naik Tipis, Investor Nantikan Pertemuan Trump-Putin Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak dunia berakhir naik tipis pada perdagangan di Jumat (17/10). Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan untuk membahas perang di Ukraina.

        Dilansir dari Reuters, Senin (20/10), Brent Crude ditutup menguat 0,38% menjadi US$61,29. Sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 0,14% menjadi US$57,54.

        Baca Juga: Harga Minyak Indonesia Naik, ESDM Sebut Dampak Perang Rusia–Ukraina

        Trump-Putin sepakat untuk menggelar pertemuan puncak baru guna membahas penyelesaian konflik dari Ukraina. Hal ini menyusul tercapainya gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas di Gaza.

        “Kita baru saja menyaksikan kesepakatan perdamaian bersejarah di Timur Tengah. Kini pembicaraan mengenai perang dari Ukraina. Sejumlah besar risiko geopolitik telah keluar dari pasar,” kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.

        Namun, penguatan harga minyak pekan ini masih terbatas akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Hal tersebut memicu kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global dan penurunan permintaan energi.

        Adapun Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan adanya kelebihan pasokan minyak (supply glut) yang meningkat pada 2026. Hal itu seiring dengan peningkatan produksi global.

        Data Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah naik menjadi 423,8 Juta. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan penurunan aktivitas kilang yang memasuki periode pemeliharaan musiman.

        Baca Juga: PHSS Dongkrak Produksi Minyak 150 Persen Lewat Teknologi TTESP

        Produksi minyak negara itu juga tercatat mencapai rekor tertinggi baru, yaitu perharinya bisa mencapai 13,636 Juta. Hal itu menambah tekanan pada harga di tengah prospek pasokan berlebih.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: