Kredit Foto: Unsplash/Jack Cohen
Wells Fargo mengatakan bahwa kredit dalam kalangan konsumen dan bisnis masih tetap kuat, meski kekhawatiran atas potensi kerugian pinjaman (loan losses) sempat menekan saham-saham bank dari Amerika Serikat (AS).
Chief Executive Officer (CEO) Wells Fargo, Charlie Scharf menekankan bahwa pasar tak perlu khawatir terkait kabar masalah pinjaman macet dan dugaan penipuan yang sempat memicu kekhawatiran investor di AS.
Baca Juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Mikro Rp53,7 Triliun ke Pengusaha Perempuan
“Kami tidak melihat adanya keretakan dalam sistem perbankan,” ujar Scharf, dilansir Rabu (22/10).
Scharf menyebut kondisi kredit saat ini sangat baik dan menegaskan tidak memperkirakan situasi akan memburuk. Ia menyatakan keyakinannya terhadap pasar kredit swasta, yang juga tengah menjadi sorotan investor.
“Saya tidak berpikir itu merupakan masalah sistemik besar,” katanya.
Scharf juga menyatakan dukungan untuk mengganti sistem pelaporan laba kuartalan menjadi pelaporan dua kali setahun (semiannual).
“Saya mungkin akan mendukung hal itu,” kata Scharf.
Baca Juga: Tumbuh 7,6%, BCA Bukukan Kredit Rp944 Triliun Per September 2025
“Meski jika aturan berubah menjadi semiannual, bukan berarti perusahaan akan berhenti memberikan pembaruan data setiap kuartal," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: