Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Harga emas turun ke level terendah dalam hampir dua pekan pada perdagangan di Rabu (22/10). Hal ini karena investor melakukan aksi ambil untung menjelang rilis data inflasi dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (23/10), Harga spot gold melemah 1,7% menjadi US$4.054,34. Sementara emas berjangka ditutup turun 1,1% ke US$4.065,40.
Baca Juga: Bursa Asia Terkoreksi, Pasar Saham Korea Selatan Justru Reli
Untuk logam mulia lainnya, perak spot turun 1,6% menjadi US$47,95. Sedangkan platinum naik 4,5% ke US$1.620,83 dan palladium menguat tipis 0,1% ke US$1.409,80.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah mencetak beberapa rekor tertinggi karena didorong oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).
“Melihat lonjakan harga agresif dalam beberapa minggu terakhir, tidak mengherankan jika terjadi aksi ambil untung menjelang rilis laporan data ekonomi pada Jumat,” ujar Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang sempat tertunda karena shutdown pemerintah diperkirakan menunjukkan inflasi inti bertahan di 3,1%.
Pasar kini hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin pada pertemuan kebijakan pekan depan. Emas, sebagai aset tanpa imbal hasil, biasanya mendapat keuntungan dalam lingkungan suku bunga rendah.
Adapun Kremlin menjadi sorotan karena mengatakan pihaknya masih menyiapkan kemungkinan pertemuan dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Bursa Cermati 5 Saham Berstatus UMA, Investor Diminta Hati-hati!
Investor juga menantikan kepastian terkait rencana pertemuan dari Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: