Profesor BRIN Kasih Tau Biang Kerok Hujan yang Mengandung Mikroplastik di Jakarta
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Profesor Riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova mengatakan fenomena hujan yang mengandung partikel mikroplastik tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara.
Ia mencontohkan hal ini juga pernah ditemukan secara global, termasuk di Jerman, Jepang, dan Korea.
"Hampir semua penelitian menunjukkan adanya mikroplastik di udara. Di luar negeri saja ada, apalagi di Indonesia yang dipengaruhi angin muson," kata Profesor Reza.
Reza menjelaskan, sumber utama mikroplastik berasal dari penggunaan plastik sekali pakai hingga limbah rumah tangga.
Ia menilai, langkah paling efektif untuk mengatasi fenomena ini adalah dengan menghentikan pencemaran dari sumbernya.
Baca Juga: PERDOKJASI Bentuk Dewan Penasihat Medis, Lembaga Etik dan Ilmiah Pembiayaan Kesehatan Nasional
"Solusi tercepatnya adalah mengurangi produksi dan konsumsi plastik sekali pakai. Sementara untuk perlindungan pribadi, masyarakat bisa menggunakan masker sebagai langkah pencegahan awal,” ungkapnya.
Sementara itu, Fungsional Madya Pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG, Dwi Atmoko menerangkan, fenomena mikroplastik tidak hanya terdeteksi di wilayah Jabodetabek, tetapi juga berpotensi tersebar di seluruh Indonesia, tergantung arah dan kekuatan angin.
"Setiap proses pembakaran yang melibatkan bahan mengandung plastik dapat menghasilkan partikel debu yang mengandung mikroplastik. Selama proses itu ada dan terjadi angin atau cuaca, partikel tersebut bisa terbawa ke mana saja sesuai arah angin dominan pada saat itu,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: