Kredit Foto: PTPP
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) resmi mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Filipina sebagai kontraktor utama internasional dalam proyek strategis Malolos–Clark Railway Contract Package S-01 (CP S-01). Proyek ini menjadi bagian dari North–South Commuter Railway (NSCR), sistem transportasi massal modern sepanjang 147 kilometer yang menjadi tulang punggung mobilitas nasional Filipina.
Kontrak pembangunan senilai PHP 10,7 miliar dan USD 6,8 juta atau sekitar Rp3,16 triliun tersebut mencakup pekerjaan pembangunan struktur rel layang sepanjang 1,2 kilometer dan satu stasiun empat lantai di kawasan Blumentritt, Metro Manila.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, mengatakan kepercayaan tersebut menandai pengakuan internasional atas kompetensi PTPP di bidang konstruksi dan manajemen proyek berskala besar.
“Kepercayaan ini menunjukkan bahwa PTPP tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga dipercaya oleh pemilik proyek luar negeri. Kami membawa standar rekayasa, manajemen risiko, dan konstruksi hijau khas Indonesia ke level global,” ujar Joko Raharjo.
Baca Juga: PTPP Garap Proyek Rp822 Miliar utnuk Bangun Sistem Air Baku Karian–Serpong
Proyek NSCR ini didanai oleh Asian Development Bank (ADB) dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Dengan demikian, PTPP berhasil memenuhi standar seleksi internasional yang ketat, baik dari sisi teknis, finansial, maupun tata kelola. Pencapaian ini memperkuat posisi PTPP sebagai kontraktor global yang mampu bersaing dengan perusahaan internasional lain di Asia.
Partisipasi PTPP dalam proyek ini juga menjadi bagian dari strategi PTPP Go Global 2025–2030, yang berfokus pada perluasan portofolio internasional dan peningkatan kepercayaan investor. Dengan keterlibatannya di Filipina, PTPP memperluas eksposur global sekaligus membawa reputasi industri konstruksi Indonesia ke tingkat internasional.
Dalam pelaksanaan proyek di jantung Metro Manila yang berpopulasi padat, PTPP mengimplementasikan pendekatan berbasis teknologi dan efisiensi tinggi melalui smart engineering dan digital construction. Beberapa inovasi yang diterapkan antara lain:
-
Monoline Design, untuk efisiensi fondasi dan meminimalkan pembebasan lahan;
-
Giant Plumb Bob, teknologi presisi tinggi guna menjaga ketegakan bore pile;
-
ACC Document Routing (Autodesk Construction Cloud), sistem digital untuk mempercepat verifikasi dokumen lintas tim.
Selain itu, PTPP mengedepankan prinsip green infrastructure dengan target pengurangan emisi karbon hingga 60.000 ton per tahun, sejalan dengan agenda keberlanjutan (sustainability commitment) di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: PTPP Genjot Pelebaran Tol Surabaya–Gempol, Rampung dalam 9 Bulan
Joko menambahkan bahwa pencapaian ini membawa sinyal positif bagi pasar dan investor karena memperkuat fundamental bisnis serta diversifikasi pendapatan perusahaan.
“Ini bukan sekadar proyek rel, tapi momentum kebangkitan konstruksi Indonesia di kancah global. PTPP siap memperluas jejak, meningkatkan nilai perusahaan, dan memperkuat kepercayaan investor,” tutup Joko.
Dengan kontrak di Filipina ini, PTPP mempertegas posisinya sebagai perusahaan konstruksi milik negara yang mampu menembus pasar internasional dengan standar kualitas tinggi, serta memperkuat kontribusinya terhadap ekspansi ekonomi dan reputasi Indonesia di sektor infrastruktur global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: