Kredit Foto: SMIL
PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) mencatatkan kinerja keuangan positif hingga kuartal III 2025. Emiten jasa logistik dan konstruksi tersebut membukukan laba bersih Rp77,94 miliar per 30 September 2025, tumbuh 37,84 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp56,54 miliar.
Pertumbuhan laba tersebut turut mendongkrak laba per saham menjadi Rp8,92 dari Rp6,46 pada kuartal III 2024. Kinerja positif ini ditopang oleh kenaikan pendapatan dan efisiensi beban penjualan sepanjang periode laporan.
Pendapatan SMIL tercatat Rp325,44 miliar atau naik 21,49 persen dari Rp267,86 miliar tahun sebelumnya. Sementara beban pokok pendapatan hanya meningkat tipis menjadi Rp178,54 miliar dari Rp176,61 miliar, sehingga menghasilkan laba kotor Rp146,9 miliar, melonjak dari Rp91,25 miliar pada periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Penjualan Naik 77%, CSRA Kantongi Laba Rp213,9 Miliar
Beban penjualan turun menjadi Rp1,98 miliar dari Rp2,01 miliar, sementara beban umum dan administrasi naik menjadi Rp36,14 miliar dari Rp32,16 miliar. Penghasilan lain-lain turun menjadi Rp1,87 miliar dari Rp2,06 miliar, namun laba usaha tetap melesat ke Rp110,65 miliar dibanding Rp59,13 miliar setahun sebelumnya.
Di sisi lain, penghasilan keuangan tercatat Rp2,56 miliar, turun dari Rp11,06 miliar, sementara beban keuangan meningkat menjadi Rp15,77 miliar dari Rp5,57 miliar. Dengan demikian, laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp97,44 miliar, naik signifikan dibanding Rp64,61 miliar pada kuartal III 2024. Setelah dikurangi beban pajak Rp19,49 miliar, laba tahun berjalan tetap bertumbuh menjadi Rp77,94 miliar.
Baca Juga: Penjualan dan Laba Emiten Grup Bakrie Ini Kompak Tumbuh di Kuartal III 2025
Dari sisi neraca, total aset SMIL per akhir September 2025 mencapai Rp1,15 triliun, meningkat dari Rp1,11 triliun di akhir 2024. Liabilitas naik tipis menjadi Rp405,84 miliar dari Rp396,71 miliar, sementara ekuitas meningkat menjadi Rp748,43 miliar dari Rp721,87 miliar pada akhir tahun sebelumnya.
Peningkatan aset dan ekuitas mencerminkan posisi keuangan yang lebih solid, dengan dukungan pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya yang berkelanjutan. Meski beban keuangan dan pajak meningkat, perusahaan berhasil mempertahankan momentum profitabilitas yang kuat sepanjang sembilan bulan pertama 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: