Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pembiayaan Baru Loncat 15,2%, BFI Finance Raup Laba Rp1,17 Triliun di Kuartal III 2025

        Pembiayaan Baru Loncat 15,2%, BFI Finance Raup Laba Rp1,17 Triliun di Kuartal III 2025 Kredit Foto: BFI Finance
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) kembali mencatatkan kinerja yang solid dengan fundamental bisnis yang kuat serta penerapan manajemen risiko yang disiplin di triwulan ketiga 2025. Hingga akhir September 2025, BFI Finance berhasil membukukan total aset Rp25,4 triliun, naik 5,5% secara tahunan atau year-on-year (yoy).

        Nilai aset yang dimiliki Perusahaan ini turut didukung dari total piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) mencapai Rp26,0 triliun, mengalami peningkatan sebesar 13,0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara realisasi pembiayaan baru periode Januari hingga September 2025 mencapai Rp16,4 triliun, atau bertumbuh sebesar 15,2% yoy. 

        “Kinerja yang solid ini menjadi bukti bahwa strategi bisnis berbasis kualitas pembiayaan dan tata kelola perusahaan yang kuat mampu membawa pertumbuhan berkelanjutan. Kami terus memperkuat inovasi layanan dan efisiensi proses guna menjaga kepercayaan konsumen dan mitra bisnis,” ujar Sutadi, Presiden Direktur BFI Finance yang dikutip di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

        Baca Juga: Dukung Industri Printing, BFI Finance Tawarkan Pembiayaan Mesin Lebih Mudah di Pameran All Print Indonesia 2025

        Dari sisi portofolio, komposisi piutang pembiayaan BFI Finance didominasi oleh segmen berjaminan mobil sebesar 51,1%, diikuti berjaminan motor (7,6%), dan pembiayaan pembelian unit mobil (17,3%). Di luar sektor otomotif, portofolio pembiayaan alat berat dan mesin tercatat 14,9%, berjaminan properti sebesar 5,4%, serta syariah dan lainnya sebesar 3,7%. 

        Untuk menjaga daya saing, Perseroan fokus pada strategi yang berorientasi pada valuasi pasar yang tepat, peningkatan kualitas layanan, serta optimalisasi kemitraan strategis. Inovasi layanan berbasis kemudahan dan kecepatan proses juga terus diperkuat agar dapat menjawab kebutuhan konsumen di era digital.

        Di tengah pengembangan produk dan layanan yang dilakukan, BFI Finance tetap menunjukkan komitmen tinggi terhadap penerapan prinsip kehati-hatian. Rasio NonPerforming Financing (NPF) Perseroan tetap terjaga di level bruto 1,55% dan neto 0,26%, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,51% per Agustus 2025 (data OJK). 

        Selain itu, NPF coverage tercatat 2,5 kali dari nilai NPF bruto. Sementara di sisi permodalan, gearing ratio tetap sehat di posisi 1,2 kali, jauh di bawah batas maksimum regulasi 10 kali, dan juga lebih rendah dibandingkan rata-rata industri 2,2 kali. 

        Rasio yang sehat juga turut diimbangi dengan baik di sisi profitabilitas. Laba setelah pajak BFI Finance mencapai Rp1,17 triliun, tumbuh 4,7% yoy, dengan rasio Return on Asset (ROA) sebesar 7,7% dan Return on Equity (ROE) sebesar 14,7%. Struktur pendanaan Perseroan juga terjaga sehat dengan 63,2% sumber dana berasal dari lembaga keuangan dan nonkeuangan, disertai pendanaan alternatif melalui penerbitan obligasi. 

        Baca Juga: BFI Finance (BFIN) Lunasi Obligasi Rp100 Miliar

        Sebagai mitra keuangan masyarakat, BFI Finance berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi produktif melalui piutang pembiayaan modal kerja yang mencapai Rp14,8 triliun, atau meningkat 15,5% yoy.

        “BFI Finance senantiasa hadir untuk memberdayakan masyarakat dengan solusi pembiayaan yang kompetitif, fleksibel, dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang. Kami percaya, dukungan terhadap pelaku usaha akan berkontribusi pada kemandirian ekonomi Indonesia,” tutup Sutadi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: