Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba BNC Tembus Rp464 Miliar, NPL Turun Tajam Jadi 2,9 Persen

        Laba BNC Tembus Rp464 Miliar, NPL Turun Tajam Jadi 2,9 Persen Kredit Foto: Bank Neo Commerce
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) membukukan kinerja keuangan yang solid sepanjang kuartal III 2025 dengan laba bersih mencapai Rp187,95 miliar, atau total Rp464 miliar hingga akhir September 2025. Angka ini melonjak lebih dari 100 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,06 miliar, menandai keberhasilan bank digital tersebut menjaga profitabilitas sekaligus memperkuat kualitas asetnya.

        Return on Assets (ROA) BNC naik signifikan menjadi 3,45 persen dari 0,03 persen pada September 2024, sedangkan Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 16,96 persen dari 0,16 persen. Lonjakan tersebut mencerminkan efektivitas strategi pengelolaan aset dan disiplin manajemen risiko kredit yang diterapkan secara konsisten oleh BNC.

        Kualitas aset BNC turut membaik dengan penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross dari 3,72 persen menjadi 2,92 persen. NPL net juga turun tajam dari 0,99 persen menjadi 0,23 persen per akhir kuartal III 2025. Perbaikan ini menunjukkan selektivitas BNC dalam menyalurkan kredit serta keberhasilan penerapan manajemen risiko yang ketat.

        Baca Juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Batalkan Pengangkatan Direktur IT, Ini Kata Manajemen

        Total aset bank tercatat stabil di Rp18,43 triliun, hampir setara dengan Rp18,46 triliun tahun sebelumnya. Penyaluran kredit mencapai Rp7,49 triliun, turun 19,1 persen secara tahunan dari Rp9,26 triliun. Penurunan ini merupakan bagian dari strategi kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio, diiringi dengan fokus pertumbuhan melalui kerja sama channelling dan produk kredit baru seperti Neo Pinjam yang tumbuh 139 persen secara year-on-year.

        Dari sisi likuiditas, dana pihak ketiga (DPK) tercatat stabil di Rp13,62 triliun per September 2025, naik 2,2 persen dibandingkan posisi Juni 2025 sebesar Rp13,33 triliun. Kestabilan ini menandakan kepercayaan nasabah terhadap BNC tetap kuat di tengah kondisi industri yang kompetitif.

        Struktur permodalan juga terjaga dengan baik. Modal inti bank naik 15,5 persen menjadi Rp3,94 triliun, sedangkan ekuitas tumbuh 13,5 persen menjadi Rp4,13 triliun. Rasio kecukupan modal (CAR) tetap tinggi di 46,73 persen, meningkat dari 34,18 persen pada tahun sebelumnya.

        Efisiensi operasional menjadi penopang utama profitabilitas. Rasio BOPO membaik dari 99,88 persen menjadi 82,81 persen, sedangkan cost to income ratio (CIR) turun menjadi 31,59 persen dari 33,47 persen. BNC juga mencatat net interest margin (NIM) sebesar 14,81 persen, menegaskan strategi pembiayaan yang efisien dan terukur.

        Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Eri Budiono, menyampaikan bahwa hasil ini merupakan buah dari strategi pengelolaan pertumbuhan yang disiplin.

        “Capaian kuartal ketiga ini menunjukkan efektivitas strategi kami dalam mengelola pertumbuhan secara cerdas dan menghasilkan laba yang berkesinambungan. Fokus kami adalah memperkuat daya saing melalui efisiensi, pengelolaan risiko yang disiplin, serta inovasi digital yang relevan dengan kebutuhan nasabah,” ujar Eri.

        Baca Juga: Bank Neo Commerce Perkuat Struktur Organisasi dan Mitigasi Risiko Siber

        Eri menambahkan, digitalisasi menjadi faktor kunci keberhasilan BNC dalam menjaga efisiensi dan produktivitas.

        “Digitalisasi memungkinkan bank dapat beroperasi secara lebih efisien dan terukur. Dengan mengombinasikannya dengan semangat inovasi yang sudah kami miliki sejak lama, kami terus berupaya untuk mendapatkan formulasi yang tepat untuk dapat menggenjot profitabilitas dan pertumbuhan aset ke depannya,” jelasnya.

        Sepanjang 2025, BNC juga memperluas ekosistem digital melalui pengembangan produk dan kemitraan baru. Salah satunya, peluncuran Tabungan Neo Green yang mengajak nasabah berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan dengan menyalurkan sebagian bunga tabungan untuk program lingkungan.

        Dengan kombinasi efisiensi, inovasi, dan tata kelola yang kuat, BNC menegaskan posisinya sebagai salah satu bank digital yang tumbuh paling cepat di Indonesia.

        “BNC berada di jalur yang tepat untuk menjadi bank dengan layanan digital yang tumbuh konsisten, disertai perbaikan kinerja yang berkelanjutan. Selain memberikan manfaat bagi nasabah setia, kami akan terus berinovasi dan menjaga fokus pada profitabilitas jangka panjang demi memberikan nilai terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutup Eri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: