Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keraguan Soal Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan Terus Kerek Dolar AS

        Keraguan Soal Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan Terus Kerek Dolar AS Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan di Senin (3/11). Ia memperpanjang kenaikan dari pekan sebelumnya, di tengah meningkatnya keraguan atas kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (the Fed).

        Dilansir dari Reuters, Selasa (4/11), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kinerja greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,08% menjadi 99,89.

        Baca Juga: Gubernur The Fed Ini Sebut Resesi Mengintai Jika Suku Bunga Tak Dipangkas Lagi

        The Fed pekan lalu menurunkan suku bunga sesuai ekspektasi pasar. Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell menandakan bahwa langkah tersebut kemungkinan menjadi pemangkasan terakhir tahun ini, dengan alasan ketidakpastian ekonomi dan keterbatasan data akibat penutupan sebagian pemerintahan di AS.

        Seandainya tidak ada penutupan, data ekonomi utama seperti laporan nonfarm payrolls yang dijadwalkan pekan ini dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi. Namun, dengan tertundanya rilis data resmi, investor kini mengandalkan sumber nonpemerintah untuk menilai kesehatan ekonomi di AS.

        “Banyak keraguan muncul mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember,” kata Kepala Strategi Valuta Asing Scotiabank, Shaun Osborne.

        Pejabat The Fed terus menunjukkan perbedaan pandangan terkait kondisi ekonomi dan arah kebijakan moneter menjelang pertemuan kebijakan berikutnya.

        Gubernur The Fed Stephen Miran kembali menyuarakan dukungan untuk pemangkasan suku bunga yang lebih dalam. Sementara Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee justru menolak langkah tersebut karena inflasi masih jauh di atas target 2% dan diperkirakan meningkat hingga akhir 2025.

        Baca Juga: Kritik Ucapan Powell, Rezim Trump Ingin Punya Ketua The Fed Baru Sebelum Natal

        “Saya tidak pernah melihat perbedaan pandangan publik antarpejabat The Fed seterang ini dalam memantau arah kebijakan moneter,” ujar Osborne.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: