Menaker Yassierli Sambut Baik Audiensi IJBNet, Dukung Program Pengiriman Kerja ke Jepang
Kredit Foto: Istimewa
Pengurus Indonesia Japan Business Network (IJBNet) melakukan audiensi resmi dengan Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Dr. Yassierli. Pertemuan ini berlangsung pada hari Kamis (06/11/2025) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jalan Gatot Subroto 51, Jakarta Selatan.
Delegasi IJBNet yang hadir meliputi Ketua Umum Suyoto Rais, Sekjen Salim Mustofa, Wakil Ketua Umum Bidang SDM Yani Marlisna Jaya, Direktur Solihin, dan Koordinator Keuangan Mochamad Budiman. Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Prof. Dr. Yassierli didampingi oleh Staf Khusus Menteri, Muhammad Arfian.
Pada kesempatan tersebut, IJBNet mempresentasikan program mereka terkait pengiriman Sumber Daya Manusia (SDM) ke Jepang, mencakup skema pemagangan maupun Specified Skilled Worker (SSW). Ketua Umum IJBNet, Suyoto Rais, menyatakan, "IJBNet siap mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pengangguran, dengan salah satu solusinya adalah penempatan kerja di Jepang." Ia menambahkan bahwa ketertarikan mitra Jepang untuk merekrut tenaga kerja Indonesia, yang terlihat dalam business forum bulan lalu di Osaka, harus disambut positif oleh semua pihak di Indonesia.
Baca Juga: Sanae Takaichi: Bank Sentral Jepang Mesti Hati-Hati Naikkan Suku Bunga
Menaker Prof Yassierli sangat antusias dan mendukung program yang diinisiasi oleh teman-teman dari IJBNet. " Saat ini pemerintah menargetkan pengiriman 40.000 orang setiap tahun ke luar negeri. Dalam waktu dekat kita akan mengirimkan 2000 orang", ujar Menaker. "Tentu dari mana pun program penyaluran tenaga kerja ini akan kita dukung", lanjutnya. Menaker juga menekankan pentingnya pelatihan bahasa Jepang yang efektif dan efisien. "Yang kita kirim ini adalah manusia, mereka harus dipersiapkan dengan baik supaya tidak terjebak menjadi human trafficking. Kalau bisa pelatihan jangan terlalu lama misalnya 2 bulan. Demikian juga biaya pelatihan harus efisien, tidak memberatkan para calon tenaga kerja." Selain itu, Menaker juga menekankan komitmen pihak Jepang untuk menerima tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan selama beberapa bulan ini karena ada masa jeda yang panjang.
Menakermemberikan solusi terkait isu pemagangan ini, antara lain menggandeng Baznas dalam penyediaan dana talangan hingga Rp 40 juta per orang, subsidi pelatihan dan lain-lain. Menaker siap mengawal program ini agar kita dapat mengirimkan sebanyak-banyaknya tenaga kerja ke luar negeri. Bahkan Presiden Prabowo menyiapkan dana hingga Rp 14 trilyun untuk memberangkatkan 500.000 orang bekerja ke luar negeri.
Ke depannya, IJBNet akan melakukan komunikasi yang intensif dnegan pihak Kemnaker dan jaajran terkait. Acara ditutup dengan penyerahan plakat IJBNet kepada Menaker, serta foto bersama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat