Perbankan dan Stabilitas Rupiah Jadi Kunci Pemulihan Daya Beli dan Kredit di Indonesia
Kredit Foto: Istimewa
Pertumbuhan sektor perbankan dan stabilitas nilai tukar rupiah menjadi faktor penting dalam menjaga daya beli masyarakat serta kelancaran penyaluran kredit di Indonesia, terutama untuk UMKM dan segmen konsumsi.
Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Dian Ayu Yustina, menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit domestik masih lambat, terutama di sektor konsumsi, meski likuiditas perbankan mulai menunjukkan perbaikan. Rasio BPK telah naik menjadi 11 persen, menandakan ketersediaan dana yang membaik.
“Perbaikan likuiditas ini penting untuk mempercepat transmisi kredit, khususnya bagi UMKM yang membutuhkan akses pendanaan,” kata Dian dalam keterangannya, dikutip Selasa (11/11/2025).
Baca Juga: Permintaan Data Skor Kredit Capai 18,59 Juta pada September, OJK Soroti Peran ITSK
Di sisi moneter, inflasi Indonesia saat ini berada di kisaran aman 1,5–3,5 persen. Namun, tekanan terhadap rupiah masih terasa akibat capital outflow dan persepsi investor. Dian menekankan bahwa stabilitas rupiah sangat dipengaruhi oleh confidence masyarakat dan investor terhadap perekonomian domestik.
“Dollar index menurun, seharusnya rupiah menguat, tapi faktor domestik seperti persepsi pasar tetap menahan pergerakan nilai tukar,” ujarnya.
Baca Juga: OJK Catat Pertumbuhan BNPL 33 Persen, SkorKu Ingatkan Pentingnya Reputasi Kredit
Menurut Dian, kombinasi perbaikan likuiditas perbankan, penguatan transmisi kredit, dan stabilitas rupiah akan menjadi pendorong utama konsumsi domestik. Kelas menengah dan segmen UMKM diharapkan mendapatkan manfaat dari ketersediaan kredit yang lebih lancar, sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain itu, perbaikan sektor perbankan dan stabilitas moneter juga berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan investor, yang pada akhirnya berdampak pada investasi domestik dan penciptaan lapangan kerja.
Dian menambahkan, meskipun pertumbuhan kredit masih lambat, tren perbaikan likuiditas dan penguatan rupiah diharapkan mendorong akselerasi ekonomi pada tahun depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: