Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BaitulMaalKu Luncurkan BMKU Farm dan Kampung Zakat di Kabupaten Bandung

        BaitulMaalKu Luncurkan BMKU Farm dan Kampung Zakat di Kabupaten Bandung Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama Republik Indonesia, terus mendorong lembaga amil zakat untuk memperkuat peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat.

        Semangat ini salah satunya diwujudkan melalui kegiatan Launching BaitulMaalKu (BMKU) Farm dan Kampung Zakat, yang diselenggarakan oleh LAZ BaitulMaalKu di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (10/11/2025).

        Kegiatan yang berlangsung di kawasan pertanian Wayang Windu, Babakan Kiara, Margamekar ini menjadi momentum penting dalam penguatan ekosistem zakat produktif, khususnya di sektor pertanian.

        Program BMKU Farm hadir dengan misi meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat sistem distribusi hasil tani agar tidak lagi bergantung pada tengkulak yang kerap menekan harga di bawah nilai pasar.

        Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, S.Ag., M.Ag., yang hadir sekaligus meresmikan program ini, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap langkah inovatif yang dilakukan BaitulMaalKu.

        “Program BaitulMaalKu Farm ini adalah bentuk nyata dari semangat zakat produktif yang memberdayakan. Tidak hanya memberikan bantuan, tetapi menguatkan petani agar mandiri, memiliki akses pasar yang adil, dan dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian mereka,” ujar Prof. Waryono.

        Ia menegaskan bahwa Kementerian Agama terus mendorong pengelolaan zakat yang tidak berhenti pada penyaluran konsumtif, melainkan berkembang menjadi kekuatan ekonomi berbasis produktivitas dan kemandirian masyarakat.

        “Kita ingin lembaga zakat menjadi motor ekonomi umat. Dengan pendekatan produktif seperti ini, zakat dapat menciptakan keberdayaan, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambahnya.

        CEO LAZ BaitulMaalKu, Yeni Nurjanah, menjelaskan bahwa BMKU Farm merupakan wadah bagi petani binaan untuk mengembangkan hasil pertanian secara lebih profesional dan berorientasi pasar.

        “BMKU Farm berfokus pada lima komoditas utama, yakni kentang, wortel, sawi, kol, dan bibit kentang. Melalui sistem kemitraan dan pendampingan, kami ingin memastikan para petani tidak lagi tergantung pada tengkulak, melainkan bisa menjual hasil panen dengan harga yang layak,” terang Yeni.

        Program ini juga akan dilengkapi dengan pelatihan, fasilitasi sarana produksi, dan akses jaringan pemasaran agar hasil tani dapat dipasarkan langsung ke mitra bisnis, pasar modern, dan program sosial berbasis zakat.

        Selain peluncuran resmi BMKU Farm, kegiatan tersebut juga menandai peresmian Kampung Zakat di kawasan Margamekar, Pangalengan.

        Kampung Zakat ini diharapkan menjadi pusat pemberdayaan terpadu yang menggabungkan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) dalam satu ekosistem pemberdayaan masyarakat pedesaan.

        "Kampung Zakat dan BMKU Farm menjadi model kolaborasi antara lembaga amil zakat dan pemerintah dalam menghadirkan zakat yang berdampak nyata bagi ekonomi masyarakat,” ujar Prof. Waryono.

        Acara diakhiri dengan prosesi simbolis gunting pita dan pelepasan pengiriman hasil panen kentang, serta penanaman bersama di lahan pertanian binaan BMKU Farm. Kegiatan ini turut dihadiri oleh pengurus LAZ BaitulMaalKu, tokoh masyarakat setempat, dan para petani binaan.

        Peluncuran BMKU Farm diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat zakat produktif sektor pertanian, memperluas lapangan kerja, serta mewujudkan visi Kementerian Agama dalam membangun ekonomi umat yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ferry Hidayat
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: