Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos Bursa Soroti Free Float Rendah di Pasar Modal, Strategi Bertahap Diluncurkan

        Bos Bursa Soroti Free Float Rendah di Pasar Modal, Strategi Bertahap Diluncurkan Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Ubud -

        Pasar modal Indonesia tengah mendorong peningkatan free float saham untuk memperkuat likuiditas dan menarik investor institusi domestik maupun asing. 

        Menurut Iman, salah satu tantangan utama adalah masih banyak perusahaan tercatat dengan free float rendah, sehingga saham sulit diakses investor institusi. 

        “Kami menargetkan peningkatan free float secara bertahap, terutama untuk perusahaan yang baru IPO, agar likuiditas pasar lebih menarik,” kata iman dalam Capital Market Journalist Workshop, Sabtu (15/11/2025).

        Langkah strategis yang dilakukan antara lain: meningkatkan minimal free float dari 7,5% menjadi 10% untuk IPO baru, serta mendorong perusahaan eksisting menyesuaikan kepemilikan saham agar lebih likuid. 

        Iman menekankan bahwa target ini disesuaikan dengan kapasitas pasar domestik dan kesiapan investor lokal menyerap saham baru.

        Baca Juga: Bursa Eropa Melemah, Investor Tunggu Data Ekonomi AS

        Selain itu, pendekatan ini sejalan dengan pengalaman pasar regional. Misalnya, Singapura menerapkan free float rata-rata 12,5%, sementara India baru mencapai 25% setelah 30 tahun. 

        “Kami ingin bertahap, tidak terlalu agresif, sehingga stabilitas pasar tetap terjaga,” jelasnya.

        Dalam konteks IPO, Iman juga menekankan pentingnya menyesuaikan free float berdasarkan market capitalization, bukan hanya ekuitas saat pencatatan. 

        Hal ini dinilai lebih adil dan sesuai dengan kondisi perusahaan, terutama bagi perusahaan besar seperti startup unicorn yang baru mencatatkan sahamnya.

        Langkah-langkah ini diharapkan meningkatkan ketertarikan investor institusi domestik, memperluas kepemilikan saham, serta meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia secara menyeluruh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Istihanah

        Bagikan Artikel: