Sentimen Market Kripto Anjlok Tajam, Harga Bitcoin Tertahan di US$96.000
Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Sentimen pasar aset kripto anjlok tajam setelah bitcoin jatuh menembus level resistensi US$100.000. Hal tersebut mendorong indeks dari Fear & Greed ke Extreme Fear.
Dilansir dari Coinmarketcap, Minggu (16/11) Indeks Fear & Greed mencatat pembacaan terburuk sejak akhir dari Februari. Hal ini menyusul harga bitcoin yang merosot ke US$96.00.
Baca Juga: Legislator Ingin Bitcoin Masuk Cadangan Strategis Taiwan
Penurunan sentimen terjadi setelah serangkaian tekanan pada pasar, dengan bitcoin diperdagangkan pada level terendah sejak awal tahun ini, setelah perlahan melemah dari rekor tertingginya yang menembus US$120.000.
Senior Research Analyst Nansen, Jake Kennis mengatakan bahwa penutunan ini merupakan kombinasi dari aksi ambil untung, keluarnya dana institusional, ketidakpastian makro, serta likuidasi posisi long berleverage.
“Yang jelas, pasar sementara ini memilih arah penurunan setelah periode konsolidasi yang panjang," ungkap Kennis.
Selain tekanan teknikal, pelemahan juga dipicu oleh memudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) di Desember.
Gedung Putih menambah ketidakpastian dengan menyampaikan kemungkinan tertundanya publikasi sejumlah indikator ekonomi karena dampak penundaan dari berakhirnya penutupan pemerintahan dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Kripto Catatkan Sejarah, Bitcoin Akhirnya Dibeli Bank Sentral!
Likuiditas yang masih rendah turut memperburuk tekanan. Pasar belum sepenuhnya pulih dari kejatuhan besar pada bulan lalu, dengan kedalaman order book dalam berbagai bursa kripto tetap berada pada level yang lebih rendah secara struktural.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: