Kredit Foto: PT Kilang Pertamina Internasional
Harga minyak dunia ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (14/11). Pelabuhan Novorossiisk Rusia menghentikan ekspor minyak akibat serangan drone yang dilancarkan oleh Ukraina.
Dilansir dari Reuters, Senin (17/11), Brent Crude naik 2,19% menjadi US$64,39. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Crude menguat 2,39% menjadi US$60,09.
Baca Juga: Minyak Sawit Akan Terus Mainkan Peran Kunci Sebagai Kekuatan Ekonomi RI
Serangan Ukraina mengenai depo minyak dalam pusat energi dari Rusia. Hal itu menambah kekhawatiran terhadap pasokan minyak global. Adapun serangan itu juga merusak sebuah kapal, sejumlah blok apartemen, serta sebuah depo minyak di Novorossiisk.
“Serangan terhadap terminal itu sangat besar dan berdampak lebih signifikan dibandingkan serangan sebelumnya,” kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.
Baca Juga: Dirjen Migas Bongkar Sebaran Cadangan Minyak RI, Ternyata Masih Didominasi Wilayah Ini
Ekspor Novorossiisk yang terhenti diproyeksi akan berdampak besar terhadap pasokan minyak global. Apalagi hal ini dibarengi dengan laporan bahwa pasokan minyak ke fasilitas tersebut turut dihentikan oleh Transneft.
Ukraina mengatakan pihaknya juga melancarkan serangan ke kilang minyak di Saratov. Pihaknya juga menyerang fasilitas penyimpanan bahan bakar di Engels.
Baca Juga: Berita Peran Strategis Perkebunan Kelapa Sawit Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Baca Juga: Kontribusi Positif Industri Kelapa Sawit dalam Ekonomi Hijau
Para investor kini menilai dampak jangka panjang dari serangan-serangan terbaru tersebut terhadap pasokan minyak dari Rusia. Mereka juga memantau efek sanksi terhadap suplai dan arus perdagangan minyak dari Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar