Kredit Foto: Istimewa
Kebutuhan sistem CCTV semakin kompleks. Mulai dari resolusi tinggi, durasi penyimpanan panjang, akses jarak jauh, hingga manajemen untuk berbagai lokasi. Banyak perusahaan pun mulai mencari solusi yang lebih fleksibel dari Network Video Recorder (NVR) konvensional. Di sinilah perangkat Network Attached Storage (NAS) mulai dilirik sebagai solusi NVR modern.
Kebutuhan pengawasan kini tidak lagi sekadar soal merekam video. Perusahaan membutuhkan sistem yang dapat diskalakan seiring kebutuhan bisnis, mendukung banyak kamera sekaligus, serta menjamin keamanan data tanpa biaya langganan cloud bulanan.
DVR maupun NVR tradisional cenderung memiliki batasan, seperti kompatibilitas kamera yang terbatas dan kapasitas penyimpanan yang sulit diperluas. Sebaliknya, sistem NVR berbasis NAS hadir sebagai solusi yang lebih dinamis.
NAS dikenal sebagai perangkat penyimpanan data, sehingga ketika digunakan untuk sistem NVR, perangkat ini mampu menjawab tantangan kebutuhan data yang terus meningkat, memberikan fleksibilitas dalam memilih kamera dari berbagai merek, dan menghadirkan lapisan keamanan data yang lebih kuat.
“Banyak organisasi di Indonesia mulai sadar bahwa sistem surveillance bukan lagi sekadar pasang kamera, Mereka membutuhkan sistem CCTV yang lebih cerdas dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis,” ujar Clara Hsu, Country Manager Indonesia di Synology.
Berbeda dari NVR tradisional yang mengikat pengguna pada satu vendor tertentu, salah satu keunggulan utama NAS adalah fleksibilitasnya. NAS sebagai perangkat penyimpanan membuat integrasi antara penyimpanan dan sistem pengawasan menjadi lebih efisien.
Sebagai contoh, salah satu brand NAS, Synology, mendukung ribuan model kamera IP dari berbagai merek, sehingga pengguna tidak perlu terpaku pada satu vendor saja. Selain itu, seluruh data dapat disimpan dan dikelola secara terpusat, mulai dari pemantauan langsung, pemutaran ulang, hingga analitik video.
Karena data disimpan di lokasi sendiri (on-premise), perusahaan juga memiliki kendali penuh atas keamanan datanya. Hal ini penting, terutama bagi bisnis yang memiliki kebijakan internal atau regulasi ketat terkait perlindungan data.
“Perusahaan sekarang mulai peduli dengan kepemilikan data. Dengan NAS, data CCTV tetap berada di infrastruktur mereka sendiri, tapi tetap bisa dimanfaatkan untuk analisis pintar dan pemantauan lintas cabang,” lanjut Clara.
Sistem NVR berbasis NAS bukan hanya merekam video, tapi juga bisa menganalisisnya. Misalnya dengan aplikasi dalam perangkat NAS Synology, Surveillance Station, pengguna bisa memanfaatkan fitur berbasis AI seperti deteksi gerakan, pengenalan wajah, hingga analisis jumlah orang di area tertentu.
Fitur-fitur ini tidak sekadar meningkatkan keamanan, tapi juga bisa membantu efisiensi operasional, misalnya di sektor ritel, manufaktur, atau logistik, dimana data pengawasan bisa dipakai untuk memahami pola aktivitas dan lalu lintas di area kerja.
Lebih menarik lagi, NAS juga dapat digunakan untuk kebutuhan backup dan penyimpanan data bisnis lainnya. Dengan demikian, satu perangkat bisa memenuhi beberapa fungsi sekaligus hemat biaya, efisien, dan mudah dikelola.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: