Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan di Senin (24/11). Hal ini terjadi seiring investor mencerna pernyataan dovish terkait arah suku bunga dari sejumlah pejabat di Federal Reserve (The Fed).
Dilansir dari Reuters, Selasa (25/11), Indeks Dolar (DXY) turun 0,1% ke level 100,15. Hal tersebut membatasi penguatannya terhadap mata uang utama dunia.
Baca Juga: Kurangi Tekanan Dolar, BI Bakal Rilis Instrumen Moneter Berbasis Yuan dan Yen
Gubernur The Fed, Christopher Waller mengatakan bahwa data yang tersedia menunjukkan pasar tenaga kerja masih cukup lemah untuk mendukung pemangkasan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin pada pertemuan kebijakan di 9–10 Desember.
Presiden The Fed New York, John Williams menyatakan bank sentral masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat tanpa mengorbankan target inflasi.
Sementara Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly kembali menegaskan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga, seraya menyebut dirinya tidak yakin bank sentral bisa mengantisipasi pelemahan pasar tenaga kerja.
Merespons pernyataan tersebut, proyeksi pemangkasan suku bunga seperempat poin pada akhir tahun menunjukkan peningkatan menjadi sekitar 80%.
Meski demikian, sejumlah gubernur bank sentral regional menyuarakan perlunya menunda pelonggaran kebijakan moneter hingga terdapat bukti yang lebih jelas bahwa inflasi berada di jalur penurunan menuju target 2%.
“Terjadi perbedaan pandangan di dalam bank sentral saat ini, antara mereka yang fokus pada data masa lalu dan yang berpandangan ke depan,” kata Head of Trading and Structured Products Moneycorp. Eugene Epstein.
Ia menambahkan bahwa secara fundamental pergerakan suku bunga memengaruhi nilai tukar, meskipun dalam beberapa fase dolar tidak selalu bergerak sejalan dengan ekspektasi pasar.
Baca Juga: ECB: Stablecoin Ancam Stabilitas Keuangan Global
Pasar kini bersiap menghadapi katalis baru, termasuk rilis data penjualan ritel dan harga produsen yang dijadwalkan rilis pada akhir pekan ini di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar