Kredit Foto: Reuters
Bank Sentral Eropa (ECB) memperingatkan bahwa stablecoin dapat menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan global karena berpotensi menarik simpanan ritel dari bank-bank di Uni Eropa.
Dilansir Selasa (25/11), Bank Sentral Eropa menyatakan pertumbuhan signifikan stablecoin dapat memicu arus keluar simpanan ritel, sehingga mengurangi sumber pendanaan penting bagi perbankan dan membuat struktur pendanaan menjadi lebih volatil.
Baca Juga: Tiga Narasi yang Membentuk Masa Depan Crypto Global: ETF, Stablecoin, & Tokenisasi RWA
Kapitalisasi pasar gabungan stablecoin kini telah melampaui US$280 miliar. Hal tersebut didorong oleh meningkatnya minat investor serta kemajuan regulasi global. Nilai tersebut setara dengan sekitar delapan persen dari total pasar cryptocurrency.
ECB juga memperingatkan bahwa jika terjadi penarikan besar-besaran (run) pada stablecoin, hal tersebut dapat memicu aksi jual besar-besaran atas aset cadangan yang mendasarinya.
Menurut bank sentral itu, kondisi tersebut berpotensi mengganggu fungsi pasar obligasi pemerintah Amerika Serikat (U.S. Treasury). Hal tersebut dapat memicu krisis keuangan yang lebih luas dan mengganggu stabilitas keuangan global.
Adapun Chief Policy Officer Coinbase, Faryar Shirzad sebelumnya menyatakan bahwa stablecoin dengan cadangan penuh justru lebih aman dibandingkan sistem perbankan tradisional.
Baca Juga: JPYC: Penerbit Stablecoin Akan Jadi Investor Utama Obligasi Jepang
Ia berpendapat bahwa adopsi stablecoin secara lebih luas dapat memperkuat stabilitas sistem keuangan global karena aksesnya yang mudah dijangkau masyarakat luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement