Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Percepat Transformasi Industri Hijau, Kemenperin Perkuat Kemitraan dengan UNIDO

        Percepat Transformasi Industri Hijau, Kemenperin Perkuat Kemitraan dengan UNIDO Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam mendungkung pembangunan industri nasional menuju transformasi hijau dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), Kementerian Perindustrian memperkuat kemitraan strategis dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).

        Hal tersebut dilakukan melalui finalisasi Indonesia–UNIDO Programme for Country Partnership (IUPCP) periode 2026–2030, lanjutan dari Indonesia–UNIDO Country Programme (IUCP) 2021–2025.

        Baca Juga: Di KTT G20, RI Dorong Agenda Domestik Secara Konsisten

        Selama periode tersebut, berbagai kolaborasi strategis telah menghasilkan capaian konkret dalam peningkatan daya saing industri, adopsi teknologi hijau, efisiensi proses produksi, serta penguatan standar industri berkelanjutan.

        Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dalam   pertemuan bilateral dengan UNIDO di Riyadh, Arab Saudi, Senin (24/11/2025), menegaskan bahwa kerja sama Indonesia–UNIDO merupakan fondasi penting dalam pembangunan industri nasional ke depan.

        “Indonesia sedang mempercepat transformasi industri hijau sebagai jalur utama menuju Net Zero Emissions 2060, bahkan untuk NZE sektor manufaktur dipercepat menjadi 2050 untuk dan memastikan daya saing industri di pasar global rendah karbon. Program seperti Global Eco Industrial Parks Programme (GEIPP) dan Global Greenchem Innovation and Network Programme (GGINP) telah memberikan dampak nyata bagi sektor industri dalam periode 2021–2025,” ujar Wamenperin, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Rabu (26/11).

        Pertemuan bilateral tersebut dipimpin oleh jajaran pimpinan tinggi UNIDO dan dihadiri langsung oleh Mr. Ciyong Zou, Deputy to the Director General & Managing Director, Directorate of Technical Cooperation and Sustainable Industrial Development, yang memimpin jalannya pembahasan sebagai pejabat tertinggi UNIDO. Pertemuan tersebut juga diikuti oleh Mr. Francesco Azzena, Project Coordinator, UNIDO Regional Bureau for Asia & Pacific.

        Kemenperin mencatat bahwa lima kawasan industri telah menjadi pilot project penerapan konsep eco-industrial park melalui GEIPP fase kedua, yakni Batamindo, MM2100, KIIC Karawang, Kawasan Industri Medan, dan Deltamas. Upaya ini diharapkan menjadi katalis percepatan implementasi kawasan industri hijau secara nasional.

        Wamen menyampaikan bahwa cakupan program kerja sama dengan UNIDO akan diperluas, baik dari sisi teknis maupun skala dukungan.

        “Finalisasi Program 2026–2030 akan memperkuat dukungan teknis UNIDO di Indonesia, tidak hanya dalam integrasi standardisasi, sertifikasi, dan penguatan ekosistem industri hijau, tetapi juga dalam memperkuat hilirisasi, rantai suplai global, transformasi digital, pengembangan kapasitas SDM, serta pengembangan kewilayahan secara menyeluruh,” jelasnya.

        Selain itu, Kemenperin tengah mendorong pembentukan Eco-Industrial Park (EIP) Center di Pusat Industri Digital 4.0 sebagai pusat keunggulan, inkubasi, dan katalis transformasi kawasan industri berwawasan lingkungan di Indonesia.

        Indonesia dan UNIDO juga meninjau peluang sinergi melalui BRICS Center for Industrial Competencies (BCIC), terutama dalam penguatan SDM industri, peningkatan daya saing IKM, pengembangan ekonomi sirkular, serta akselerasi transformasi digital Industri 4.0.

        Wamen menekankan bahwa kerja sama ini semakin relevan di tengah tuntutan global terhadap industri rendah emisi. “Industri adalah tulang punggung ekonomi nasional. Karena itu, transformasi hijau bukan pilihan tetapi keharusan untuk menjaga keberlanjutan dan daya saing jangka panjang,” tegasnya.

        Ia juga berharap cakupan wilayah program dapat diperluas di luar Pulau Jawa, sehingga dampak ekonomi GEIPP dan program lain dapat dirasakan secara merata oleh pelaku industri di berbagai daerah.

        Kemenperin juga tengah memfinalisasi penyusunan regulasi untuk mendukung transformasi kawasan industri hijau guna menjamin keberlanjutan implementasi standar dan sertifikasi ke depan.

        “Melalui kolaborasi dengan UNIDO, Indonesia ingin memastikan bahwa transisi industri hijau memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat serta dunia usaha,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: