Kredit Foto: Danantara
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan menjalin kerjasama strategis, untuk mendorong hilirisasi dan percepatan alih teknologi.
Kepala BRIN, Arif Satria, mengatakan terdapat tiga jalur kontribusi riset untuk memperkuat industri nasional. Adapun, kontribusi BRIN salah satunya adalah penguatan riset untuk UMKM dan program-program akar rumput.
“BRIN akan memperkuat pertumbuhan 8 persen melalui kontribusi riset dan inovasi untuk UMKM, Koperasi Merah Putih, Kampung Nelayan, MBG, dan untuk program-program grassroots,” ujar Arif dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (1/12/2025).
Baca Juga: Potensi Danantara sebagai Katalis Pertumbuhan Ekonomi Syariah Indonesia
Jalur kedua diarahkan untuk memperkuat riset dan pengembangan bagi BUMN strategis di bawah Danantara, khususnya sektor kedirgantaraan, perkapalan, pertahanan, dan energi. Prof. Arif menekankan BRIN siap mendukung kebutuhan riset yang relevan dengan arah pembangunan industri nasional.
“Intinya saya datang ke sini untuk memperkuat kerja sama R&D untuk menunjang misi Danantara yang sangat mulia membangun industri nasional yang kuat,” katanya.
Jalur ketiga berfokus pada percepatan transfer teknologi dari investasi asing. Prof. Arif menilai strategi bersama diperlukan agar Indonesia tidak terjebak pada posisi sebagai perakit, melainkan turut menguasai teknologi inti.
“Percepatan alih teknologi ini menurut saya perlu strategi dan kekompakan antara BRIN dengan Danantara,” ujarnya.
Baca Juga: Legislator Apresiasi Hasil Uji Lab Produk Tembakau BRIN
CEO Danantara Roslan Roeslani menyambut baik langkah BRIN dan menegaskan bahwa peran Danantara adalah memastikan setiap investasi industri membawa nilai tambah teknologi bagi Indonesia. Ia menyatakan bahwa hilirisasi hanya efektif jika disertai penguatan R&D nasional.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, investasi di Danantara itu ada minimum return yang kita harapkan above our cost of capital, tetapi kalau ada transfer of technology dan creating more jobs, kita willing to accept lower return. Jadi alih teknologi menjadi sangat penting,” ujar Roslan.
Ia menyebutkan berbagai sektor, termasuk transportasi, perkapalan, pangan, dan ekosistem kendaraan listrik, tengah disiapkan untuk penguatan R&D bersama BRIN.
Baca Juga: Bakal Dapat Kucuran Dana dari Danantara, Bos Krakatau Steel Bilang Gini
“Mereka terbuka untuk kerja sama riset. Kita sudah meminta supaya riset battery bisa dilakukan bersama BRIN,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo