- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Perkuat Akses Modal, TBS Energi Rilis Climate Transition Plan dan Bentuk Komite ESG Dewan
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengambil langkah serius dalam memperkuat fondasi Environmental, Social, and Governance (ESG) serta tata kelola, khususnya untuk memastikan akses pendanaan berkelanjutan global. Perusahaan secara resmi merilis dokumen Climate Transition Plan (CTP) sebagai validasi dan kompas strategis dalam perjalanan dekarbonisasinya menuju target Carbon Neutral 2030.
Direktur TBS Energi Utama, Juli Oktarina, menjelaskan bahwa CTP berperan penting sebagai jembatan komunikasi dengan sektor finansial dan para pemangku kepentingan.
"Untuk memformalkan semua strategi dan komitmen yang sudah kami lakukan, kami juga sudah mengeluarkan dokumen Climate Transition Plan," ujar Juli dalam ESG Symposium 2025 Indonesia, di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Baca Juga: Meski Ditender Ulang PLN, TBS Energi Pastikan Tetap Ikut Garap PLTB Oelbubuk
Ia menambahkan, CTP adalah dokumen yang memvalidasi pekerjaan yang telah dilakukan sekaligus komitmen yang akan terus dipegang dan dipertanggungjawabkan.
Menurut Juli, dokumen ini dirancang agar dapat dipahami oleh lembaga keuangan internasional.
"CTP membantu para pemangku kepentingan terutama dari sektor finansial untuk bisa memahami ambisi kami melalui cara mereka, melalui bahasa mereka, dan mengukur performance kami, mengukur progres kami melalui standar yang mereka inginkan."
Selain CTP, TBS juga melakukan penguatan tata kelola di level tertinggi. Hal ini dilakukan demi mendukung transisi yang berkelanjutan dan akuntabel.
"Di TBS, kami memperkuat pondasi ESG kami juga dengan apa? Dengan pengawasan ESG yang dibentuk ESG Committee di level dewan," jelas Juli.
Baca Juga: TBS Pastika Operasional PLTS Terapung Tembesi Akan Terealisasi Pada 2026
Langkah konkret lainnya yang diambil perseroan meliputi, memasukkan risiko iklim ke dalam manajemen risiko perseroan dan melakukan limited assurance untuk data emisi dan energi, sehingga data perusahaan menjadi "reliable dan accountable.
Juli menegaskna tata kelola yang kuat dan terukur, seiring dengan target dekarbonisasi yang ambisius, menjadi kunci utama untuk daya saing jangka panjang dan kemampuan perusahaan dalam menghadapi perubahan regulasi dan iklim investasi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: