Tak Capai Target Purbaya, BSI Proyeksi Ekonomi RI Kuartal IV 2025 Hanya Tumbuh 5,04%
Kredit Foto: Cita Auliana
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2025 hanya mencapai 5,04%. Angka tersebut lebih rendah dari prediksi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berada di kisaran 5,6%–5,7%.
Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo, menjelaskan bahwa ketidakpastian global masih menjadi faktor utama melambatnya ekonomi nasional.
“Untuk tahun 2025, dari pertumbuhan ekonomi, kami masih cukup optimis di 5,04,” kata Banjaran di Jakarta,Kamis (4/12/2025).
Menurut Banjaran, arah kebijakan pemerintah akan sangat memengaruhi sumber pertumbuhan pada 2026. Ia menilai adanya sifting kebijakan pemerintah terhadap peningkatan investasi akan mendorong peningkatan investasi domestik maupun asing tahun depan.
Baca Juga: Pelunasan Biaya Haji 2026 Dimulai, BSI Siapkan Layanan di 1.039 Cabang dan Platform Digital
Sepanjang 2025 hingga kuartal III, investasi masih didominasi investor domestik. Namun, dengan kebijakan baru yang lebih pro-investasi, aliran modal asing diharapkan meningkat signifikan pada 2026.
“Sepanjang tahun 2025 sampai dengan semester ketiga ini, masih banyak iluminasi oleh domestik, tapi kalau kita lihat harapannya nanti pada 2026 dengan adanya kebijakan, ada shifting yang lebih pro kepada investasi, akan mendorong lebih banyak asing untuk lebih masuk rendaman modal di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, BSI memproyeksikan perekonomian Indonesia pada 2026 akan tumbuh lebih tinggi, yakni 5,28%. Proyeksi tersebut ditopang oleh membaiknya daya beli, peningkatan investasi, serta berbagai kebijakan pemerintah di sektor fiskal, moneter, dan sektoral.
Baca Juga: BSI Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pembiayaan Berkelanjutan
Inflasi pada 2026 diperkirakan naik dari 2,81% menjadi 2,94%, namun masih dalam batas yang terkelola karena penopang utamanya berasal dari meningkatnya daya beli masyarakat.
Banjaran juga menyoroti peran sektor pertanian dan manufaktur dalam menopang pertumbuhan ekonomi 2025–2026. Sektor pertanian disebut mengalami peningkatan produksi untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Sementara sektor manufaktur yang berkontribusi sekitar 20% ke PDB diperkirakan tumbuh sekitar 4,4%.
Industrialisasi makanan dan minuman pun menunjukkan tren peningkatan, didorong oleh kenaikan kontribusi dan permintaan domestik. Sektor-sektor lain seperti industri pengolahan juga diperkirakan tumbuh dari 4,43% menjadi 5,6% berkat berbagai kebijakan pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri