Kredit Foto: Dok. BPMI
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kegemberirannya atas pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana di Provinsi Sumatea Barat.
Kegembiraan tersebut terlihat dalam kunjungan Presiden Prabowo bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan beberapa jajaran kabinet Merah Putih di lokasi terdampak bencana di Posko Pengungsi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Kayu Pasak Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatea Barat, Kamis (18/12/2025).
Baca Juga: Digitalisasi dan Industri 4.0 Kunci Wujudkan Sektor Manufaktur Tangguh
Pemerintah merencanakan akan membangun sebanyak 100 unit huntara di sekitar lokasi yang dikunjungi sebagai solusi sementara bagi para pengungsi, sebelum proses rehabilitasi dan rekonstruksi permanen dilakukan.
"Saya gembira sudah melihat rumah-rumah hunian sementara sudah mulai dibangun. Supaya ibu-ibu, bapak-bapak semua sudah tidak perlu tinggal di tenda. Kemudian segera sesudah itu kita akan bangun hunian tetap. Saya lihat cukup bagus kualitasnya," ujar Presiden, dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Senin (22/12).
Selain itu, Kepala Negara juga meninjau kondisi para pengungsi yang terdiri dari sebanyak 271 jiwa dari 85 kepala keluarga, sekaligus memastikan penanganan kedaruratan di sekitar berjalan dengan baik.
"Kita akan mampu mengatasinya semua bersama-sama. Semua tidak sendiri, kita semua memikirkan tiap hari bagaimana kita bisa memperbaiki keadaan sudara-saudara," tandas Presiden.
Kondisi Energi di Sumatera Barat
Presiden Prabowo dan Menteri Bahlil juga memastikan ketersediaan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG), serta pemulihan infrastruktur kelistrikan di Sumatra Barat berjalan dengan lancar.
"Tadi saya melakukan peninjauan dengan Bapak Presiden, dalam rangka mengunjungi saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana banjir dan longsor. Pemerintah akan selalu berusaha untuk melakukan percepatan konstruksi, bahkan tadi sudah ada pemasangan beberapa hunian sementara. Dan saya pikir di sini listriknya Alhamdulillah aman, BBM, LPG juga saya pikir semuanya alhamdulillah bisa tertangani dengan baik," ujar Bahlil di Bandar Udara Minangkabau, Sumatera Barat, Kamis (18/12).
Berdasarkan laporan Tim Siaga Bencana ESDM, hingga Kamis (18/12) Pukul 12.00 WIB, kondisi kelistrikan di Sumatera Barat, dari pelanggan terdampak sebanyak 274.564 pelanggan, yang sudah menyala mencapai 274.419 pelanggan, sedangkan sisa 145 pelanggan masih padam. Dengan lokasi padam berada di Jorong Lambeh (FCO Tulang Gajah Tinggi).
Namun tim PT PLN (persero) mengonfirmasikan per Rabu sore (17/12), tower emergency Brandan Langsa sudah selesai dan sistem kelistrikan sudah disinkronisasikan, sehingga secara bertahap pembebanan sudah dilakukan, dan ditargetkan sisa pelanggan yang masih padam akan segera menyala kembali.
Sementara itu, untuk kondisi BBM dan LPG di wilayah terdampak Provinsi Sumatra Barat, per Rabu (17/12), secara bertahap sudah mulai normal, dimana dari 147 SPBU yang ada di lokasi terdampak, seluruhnya sudah beroperasi. Begitu pun dengan penyalur LPG, dari 172 agen, seluruh agen juga telah beroperasi, sedangkan dari 14 SPBE yang ada, juga semua sudah beroperasi kembali.
Meski demikian, jalur distribusi pengiriman BBM ataupun LPG masih menghadapi kendala, khususnya dari Integrated Terminal Teluk Kabung, Sumatera Barat, akses terputus ke Kajai Pasaman Timur, Surian Solok Selatan, Lembah Anai, Palupuh Pasaman Timur, dan Malalak (macet di Sitinjau).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: