Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Komisi VI Nilai Pemerintah Terlalu Pesimis

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI Heri Gunawan menilai pemerintah terlalu pesimis karena menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 5,7 persen menjadi 5 persen. Politisi Partai Gerindra itu menyayangkan sikap plin-plan pemerintah karena tidak bisa mempertahankan target tersebut.

        "Ketimbang kerja lebih keras, pemerintah justru mudah kehilangan nyali ketika dihadapkan dengan laporan BPS pada triwulan II-2015 yang menyebut pertumbuhan ekonomi merosot ke angka 4,67 persen.?Tercatat, sudah tiga kali pemerintah menurunkan target ekonomi nasional. Awalnya, 5,7 persen. Kemudian turun ke angka 5,4 persen. Terakhir, pemerintah menurunkannya ke angka 5 persen. Benar-benar pesimis," kata Heri di Jakarta, Kamis (6/8/2015).

        Dia menyindir sikap pesimis ini nantinya akan menimbulkan dampak psikologis terhadap pasar. Para pelaku usaha juga akan bersikap harap-harap cemas atas sikap pesimis pemerintah.

        "Hasilnya, misalnya, bisa dilihat dari kinerja investasi yang melemah. Pada triwulan 1-2015, dari sisi kewajiban, aliran investasi langsung turun ke angka USD 5,3 miliar. Dari sisi aset, secara neto, investasi langsung hanya mencatat surplus USD 2,3 miliar, lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya sebesar USD 3 miliar," pungkasnya.

        Dia juga mengeluhkan bahwa hingga saat ini kinerja kementerian Jokowi angka penyerapan belanjanya masih rendah dan justru menjadi penyebab lemahnya konsumsi pemerintah. Dia menyebut belanja modal juga baru mencapai 15,3 persen dari total alokasi APBN-P 2015.

        "Situasi itu kemudian menular pada melemahnya konsumsi rumah tangga karena daya beli yang terus menurun.
        Tidak berhenti di situ. Sikap-sikap pesimis itu justru semakin menular. Tingkat keyakinan konsumen, misalnya, semakin turun. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2015, turun 1,4 poin dari bulan sebelumnya. Pelemahan IKK tersebut adalah warning. Bahwa persepsi konsumen semakin meragukan kondisi ekonomi saat ini. Mereka semakin kehilangan harapan," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ferry Hidayat
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: