WE Online, Jakarta - Perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) asal Tiongkok, China National Chemical Corp (ChemChina), berani merogoh kocek sebesar US$44 miliar untuk mengambil alih perusahaan agrokimia asal Swiss, Syngenta AG. Jika rencana tersebut terealisasi maka aksi korporasi ini akan menjadi akuisisi dengan nilai terbesar sepanjang sejarah yang dilakukan oleh perusahaan Tiongkok.
Sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Sabtu (19/12/2015), ChemChina siap membeli 70 persen saham Syngenta dengan harga US$472 per saham. Kemudian sisa 30 persen saham juga siap diboyong pulang ke Tiongkok pada proses akusisi tahap kedua.
Sumber Bloomberg melaporkan jajaran direksi Syngenta bakal menggelar pertemuan pada akhir tahun ini untuk menentukan apakah mereka akan menyetujui tawaran tersebut atau justru menolaknya. Sampai saat ini masih belum bisa dipastikan apakah pembuat obat pestisida terbesar di dunia tersebut akan mengiyakan tawaran tersebut sehingga tidak ada jaminan sama sekali kesepakatan akan terjalin.
Pihak ChemChina sendiri memastikan tidak akan langsung "membajak" kendali perusahaan asal Swiss tersebut. Pada tahap pertama kedua perusahaan bakal mengintegrasikan bisnis satu sama lain lalu pada tahap kedua, yang merupakan tahap akhir akuisisi, BUMN asal Tiongkok akan menjalankan kendali secara penuh.
Sampat saat ini baik pihak ChemChina maupun Syngenta AG belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait rencana akuisisi tersebut. Publik pun dibuat bertanya-tanya terkait putusan yang akan diambil jajaran direksi Syngenta AG pada pertemuan mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo