Kisah Perusahaan Raksasa: Zat Kimia ChemChina Angkat BUMN Tiongkok Jadi Konglomerat Dunia
China National Chemical Corporation, umumnya dikenal sebagai ChemChina, adalah perusahaan kimia milik negara China. Taipan yang bergerak di segmen produk kimia pertanian, produk karet, bahan kimia dan bahan kimia khusus, peralatan industri, hingga pemrosesan petrokimia untuk sektor sipil dan militer adalah salah satu perusahaan raksasa versi Fortune Global 500.
Menempati peringkat ke-164 di tahun 2020, Fortune menyebut total pendapatan ChemChina mencapai 65,76 miliar dolar AS. Namun posisinya ini merosot sebab di tahuh lalu, perusahaan sukses duduk di peringkat ke-144 dunia.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: AVIC, BUMN Dirgantara Pencipta Chengdu J-20 Kini Konglomerat Dunia
Sayangnya lagi, ChemChina terpaksa merugi sebanyak 1,25 miliar dolar. Juga yang lain seperti total ekuitas pemegang sahamnya hanya bernilai minus 1,32 miliar dolar. Dan yang terakhir, aset perusahaan sepertinya masih cukup sehat di angka 121,15 miliar dolar.
Seperti apa perjalanannya? Artikel Warta Ekonomi pada Rabu (14/4/2021) berikut ini akan mengulas kisahnya secara ringkas.
ChemChina dimulai sebagai pabrik pelarut kecil bernama Bluestar Company. Perusahaan ini didirikan oleh Ren Jianxin pada 1984. Pria ini hanya menggunakan modal 10.000 yuan yang dia peroleh dengan hasil meminjam.
Ren menciptakan kerajaan ChemChina dengan mengambil alih lebih dari 100 pabrik kimia milik negara yang bermasalah di seluruh China. Meski demikian, ia tetap membiarkan pemerintah tetap memiliki kepemilikan perusahaan-perusahaan tersebut.
Pada tahap selanjutnya di Mei 2004, setelah Dewan Negara Republik Rakyat China menyetujui merger perusahaan yang sebelumnya berada di bawah Departemen Industri Kimia sebagai China National Chemical Corporation (ChemChina), Ren Jianxin menjadi CEO-nya. Pada Desember 2014 ia menjadi ketua dewan direksi.
Kelompok bahan kimia dan bahan kimia khusus melakukan akuisisi di luar negeri dengan dua kesepakatan pada 2006. Keduanya untuk mengakuisisi perusahaan Prancis.
Yang pertama adalah Adisseo Group, sebuah perusahaan pakan nutrisi hewan global yang berspesialisasi dalam memproduksi metionin, vitamin, dan enzim biologis. Pada saat pembelian, Adisseo memiliki 30 persen pangsa pasar dunia dalam metionin.
Perusahaan lainnya adalah bisnis silikon dan sulfida organik Rhodia. Dengan akuisisi ini, perusahaan menjadi produsen silikon organik terbesar ketiga di dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto