WE Online, Bandarlampung - Penyaluran kredit di Provinsi Lampung pada tahun 2016 diperkirakan tumbuh 10 hingga 15 persen menyusul sejumlah paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
"Secara nasional, paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sudah menunjukkan hasil, yaitu antara lain membaiknya kondisi dunia usaha yang ditunjukkan oleh ekspansi yang akan dilakukan oleh industri perbankan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung M Emil Akbar di Bandarlampung, Rabu (6/1/2016).
Selain itu, lanjutnya, disertai dengan usaha pemerintah untuk mendorong penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) melalui penurunan suku bunga dan penyediaan plafon yang ditargetkan sebesar Rp100--Rp120 triliun.
Kondisi ini membentuk ekspektasi positif di masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan penyaluran kredit khususnya kredit modal kerja dan konsumsi pada tahun 2016.
Begitu pula kredit investasi yang diperkirakan masih tetap tumbuh tinggi sejalan dengan masih berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah maupun swasta.
"Secara sektoral, sama halnya dengan data historis pada tahun sebelumnya, penyaluran kredit terbesar diperkirakan berada pada sektor perdagangan, hotel dan restoran," jelasnya.
Emil menjelaskan, penyaluran kredit perbankan tercatat meningkat 7,97 persen (yoy) di triwulan III 2015 menjadi 8,13 persen (yoy) pada November 2015 dengan jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp50,38 triliun.
Sementara dari sisi risiko kredit yang tercermin dari Non Performing Loans (NPL) juga mengalami penurunan dari 2,17 persen menjadi 2,08 persen.
Ia menambahkan melihat perkembangan tersebut maka untuk keseluruhan tahun 2015, pertumbuhan penyaluran kredit diperkirakan berada dikisaran 7--12 persen (yoy) dengan proporsi penyaluran kredit terbesar diperkirakan masih berada pada kredit modal kerja. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: