PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memprediksikan bahwa pada tahun ini produksi crude palm oil (CPO) perseroan akan turun sampai dengan 10 persen sampai akhir tahun ini. Hal tersebut disebabkan karena masih terkena dampak El Nino.
Direktur Astra Internasional Gunawan Geniusahardja mengatakan produksi CPO perseroan di semester I tahun 2016 hanya sebesar 670 ribu ton atau turun 20,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya 845 ribu ton. Penurunan tersebut disebabkan menurunnya produksi tandan buah segar (TBS) dari 2,67 juta ton menjadi dua juta ton. Sementara pembelian TBS dari pihak ke tiga 1,27 juta ton menjadi 1,10 juta ton.
"Produksi turun 20 persen dibanding semester I tahun lalu. Semester II lebih baik. Problemnya semester II tahun lalu dibanding semester II tahun ini. Kita sama saja, karena El Nino tahun lalu dampaknya sampai sekarang," katanya saat ditemui dalam acara Institutional Investor Day dan Investor Day 2016 di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Meski begitu, Ia optimis harga CPO akan mengalami kenaikan, yang didorong meningkatnya permintaan dari negeri China.
"Harga menarik, semester I China lebih sedikit, menghabiskan inventory, semester II akan membaik akan build up inventory," imbuhnya.
Gunawan menegaskan bahwa kinerja perseroan tergantung dari produksi CPO tahun ini. Sehingga dirinya tidak dapat memperkirakan seperti apa kinerja perseroan hingga akhir tahun.
"Industri sawit sendiri akan turun dugaan saya. Apakah financial growth atau tidak, karena kompensasi harga," jelas dia.
Sebagai informasi, pendapatan bersih AALI turun sebanyak 12,2 persen dari sebelumnya Rp 7,23 triliun menjadi Rp 6,34 triliun. Harga jual rata-rata CPO turun dari Rp 7.642 per kg menjadi Rp 7.342 per kg. Tapi, laba perseroan naik 78,2 persen atau mencapai Rp 792 miliar karena keuntungan dari selisih kurs akibat penguatan rupuah terhadap dolar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement