Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa pada kuartal III tahun ini pasar modal domestik memperlihatkan kinerja positif bahkan akan melampaui ekspektasi otoritas. Hal tersebut tercemin dari tiga indikator utama di bursa saham, seperti laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai kapitalisasi pasar, dan nilai transaksi saham.
Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan pencapaian positif kinerja pasar modal bukan semata-mata buah dari perbaikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2016 yang mencapai 5,18 persen, apalagi imbas dari kondisi global yang tengah dilanda ketidakpastian.
"Peningkatan kinerja di pasar modal patut kita syukuri karena bukan terjadi secara kebetulan apalagi hadiah dari perekonomian global yang kondisinya masih dipenuhi ketidakpastian bahkan cenderung terus melambat," katanya di Jakarta, Rabu (10/9/2016).
Nurhaida menuturkan pihaknya juga tidak bisa memungkiri perbaikan sebagian besar indikator makroekonomi domestik yang mampu mendorong minat berinvestasi sehingga per 9 Agustus 2016 IHSG menyentuh level 5.440, kapitalisasi pasar Rp5.859 triliun, dan transaksi saham mencapai Rp8,78 triliun.
"Ini angka-angka yang fantastis dan tidak kami perkirakan sebelumnya. Namun, jelas patut kami syukuri dan kami ingin mempertahankan serta meningkatkannya di perdagangan mendatang," tuturnya.
Perbaikan kondisi pasar modal, lanjut Nurhaida, juga dipengaruhi sentimen positif dari kebijakan amnesti pajak (tax amnesty).
"Terobosan kebijakan ini sudah dibarengi kesungguhan pemerintah, Presiden RI (Joko Widodo) turun langsung mengedukasi," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement