Pemerintah Kota Kupang miliki satu unit puskesmas layanan pemeriksaan HIV/Aids, untuk memungkin warga melakukan pemeriksaan dini terhadap kemungkinan terinveksi penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya itu.
"Kami berharap puskesmas ini akan dijadikan tempat bagi warga melakukan pemeriksaan rutin terkait HIV/Aids sehingga bisa terjadi sejumlah aksi preventif untuk pencegahan penularannya," kata Wali Kota Kupang Jonas Salean saat meluncurkan Pusakesmas HIV/AIds di Kelurahan Oesapa Koecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Sabtu (13/8/2016).
Menurut dia, secara teknis Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Kupang sudah melakukan kajian dan akhirnya memilih dan menentukan puskesmas Oesapa menjadi pusat layanan HIV/Aids di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Sebagai ibu kota provinsi, kata Jonas Kota Kupang tentu akan menjadi daerah tujuan masuknya sejumlah warga dari daerah lainnya, bahkan dari negara lain yaitu Timor Leste yang berbatsan darat dengan Nusa Tenggara Timur.
Masuknya warga tersebut, tentu harus tetap diwaspadai sebagai hal wajar dalam konteks menjaga kemungkinan adanya ikutan virus penyakit yang mematikan itu.
"Sehingga dengan layanan fasilitas kesehatan khusus HIV/Aids ini, diharapkan warga bisa aktif ambil bagian melakukan pemeriksaan rutin kesehatannya tersebut," kata Jonas.
Secara kelembagaan Pemerintah Kota Kupang memberikan sejumlah fasilitas yang dibutuhkan dalam sarana puskesmas layanan khusus HIV/Aids tersebut.
Jonas berharap dengan adanya fasilitas kesehatan ini, angka dan jumlah pengidap HIV/Aids di Kota Kupang bisa berkurang dari waktu ke waktu.
Dari data penyebaran HIV/Aids sepanjang 2000- Mei 2016 kata Jonas, sudah mencapai 884 kasus dimana 625 kasus merupakan HIV dan 259 kasus lainnya positif terkena Aids.
Dari jumlah itu, dapat dirinci, untuk pengidap berjenis kelamin laki-laki berjumlah 513 orang dan perempuan 371 kasus.
Dalam konteks itu, penyebaran menurut kelurahan, terbanyak ada di Kelurahan Oesapa berjumlah 141 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Ari Wijaya mengatakan, memilih Puskesmas Oesapa menjadi pusat layanan HIV/Aids karena berdasar hasil surveiland yang dilakukan dinas kesehatan dibantu KPA Kota Kupang, ternyata wilayah Oesapa menjadi salah satu basis terbesar penyebaran penyakit menular yang tentu berkorelasi dengan HIV/Aids tersebut.
Oleh karena itulah, pemerintah lalu memutuskan menjadikan puskesmas di Oesapa itu sebagai pusat kesehatan layanan penyakit tersebut dan penyakit menular lainnya.
"Penyakit menular seksual (PMS) itu sangat berkorelasi dengan HIV/AIds sehingga menjadi satu kesatuan tindakan. Makanya hasil survei wilayahj Oesapa menjadi wilayah tertinggi kasus penyakit menular sebanyak 141 kasus," katanya.
Selain di Kelurahan Oesapa, Pemerintah Kota Kupang juga akan menjadikan Puskesmas di Kelurahan Alak sebagai puskesmas peduli HIV/Aids. Lokasi itu sangat layak dibangun pusat layanan medis HIV/Aids karena daerah itu terdapat sejumlah lokalisasi dan tempat hiburan malam.
Terkait kekuatan sumber daya dan sarana prasarana pendukung, dr Ari mengaku sudah sangat mumpuni.
Untuk Puskesmas Oesapa, kata dr Ari, pemerintah memberikan sejumlah fasilitas pemeriksaan virus HIV/Aids berupa alat 'Voluntary Counseling and Testing' atau VCT dan sejumlah tenaga ahli yang akan melakukannya. "Untuk tenaga dan peralatan sudah sangat memadai," katanya. Ant.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement