Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop Fokus Susun Arsitektur Pengembangan UKM

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah UKM (Kemenkop-UKM) tengah menyusun arsitektur pengembangan UKM di tanah air. Arsitektur ini diperlukan sebagai kerangka dasar pengembangan UKM yang bersifat menyeluruh guna memberi arah serta bentuk pembangunan UKM secara berkelanjutan dalam rentang waktu tertentu.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Hermawan Kartajaya mengatakan perhatian pemerintah terhadap UKM sangat besar. Ia mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir sudah banyak yang dilakukan antara lain penurunan bunga KUR, pembenahan kelembagaan koperasi, memberikan kemudahan perizinan, dan membangun pusat-pusat pengembangan.

Meski banyak yang dilakukan, imbuhnya, pemerintah belum memiliki arsitektur pengembangan UKM. Terlebih lagi, penanganan UKM juga tersebar di banyak kementerian/lembaga.

"Kami sudah mulai mengundang berbagai pihak yang terkait dengan UKM, termasuk akademisi pelaku, filantropis, dan lainnya untuk berdiskusi, mencari masukan arah dan bentuk pengembangan UKM," kata Hermawan di Bali, beberapa waktu lalu.

Dikemukakan, selama ini pengembangan UKM memiliki tiga kendala utama, yaitu (1) keberanian bertindak dan mengambil risiko; (2) kreativitas; dan (3) produktivitas. Keberanian bertindak, terangnya, mengambil kesempatan merupakan modal utama menjadi pelaku usaha.

"Para pelaku UKM harus berani mengambil risiko secara terukur, tidak hanya menunggu kesempatan tapi menciptakan kesempatan serta mau bekerja sama dengan usaha yang sudah besar. Kelemahan lain pelaku UKM minimnya kreativitas. Agar mampu memenangkan persaingan kuncinya adalah kreativitas," lanjutnya.

Ketiga, produktivitas UKM perlu efisien dan efektif. Ia menyampaikan produk memiliki nilai jual, dibutuhkan masyarakat, dan diproduksi secara efisien.

"Arsitektur pengembangan UKM akan disusun bersadarkan tiga hal itu supaya UKM naik kelas dan bermental kuat. Sekarang startup tidak mau disebut UKM, tapi kami ingin UKM juga bermental startup," tegasnya.

Hermawan yang terpilih sebagai President Asia Council for Small Business ini mengemukakan UKM tidak cukup hanya dibantu dari segi pembiayaan, tapi juga marketing sebab aspek pemasaran UKM sangat kurang, tidak hanya dalam menjual produk tapi memilih segmen pasar yang hendak disasar.

"Melatih agar operasional UKM efektif dan mendorong UKM membangun networking serta meningkatkan kemampuan manajemen, leadership, dan inovasi. Untuk terjadinya hal itu, negara harus hadir, tidak cuma pemerintah tapi dibantu LSM, civil society, akademisi, korporasi dan, pelaku langsung," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: