Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenhub Genjot 'Dwelling Time' 2,2 Hari

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perhubungan akan menggenjot target waktu tunggu kontainer di pelabuhan (dwelling time) menjadi 2,2 hari sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai peresmian Terminal Peti Kemas Kalibaru di Jakarta, Selasa (13/9/2016) mengatakan salah satu upayanya, yaitu menarik 16 kementerian/lembaga yang terkait untuk berkantor di Pelabuhan Tanjung Priok selama satu bulan untuk uji coba.

"Langkah yang sudah kita bicarakan dengan Pelindo, kita minta para pihak berkantor di sini, kasih batas waktu satu bulan, Pelindo sudah menyediakan tempatnya" ucapnya.

Kemudian, lanjut dia, akan ditunjuk salah satu koordinator untuk mengkoordinasikan seluruh kementerian/lembaga tersebut dalam proses percepatan dwelling time.

"Misalnya, Ditjen Bea Cukai yang ditunjuk, maka akan satu koordinasi, kalau satu setuju semua harus setuju," ujarnya.

Dia mengatakan tidak akan membuat peraturan tertentu terkait percepatan dwelling time tersebut, karena saat ini tengah berupaya untuk mengurangi aturan-aturan.

"Ini proses saja, kita bekerja dengan baik, prosesnya baik, tidak ada peraturan (baru) pun, kalau ksadaran sendiri pasti bisa" katanya.

Budi menargetkan Desember 2016, bisa mencapai target dwelling time yang semula 3,7 hari menjadi 2,2 hari.

Dalam sambutan saat peresmian Terminal Peti Kemas Kalibaru atau New Priok Container Terminal One Tahap 1, Presiden Joko Widodo meminta seluruh pelabuhan memperbaiki proses dwelling time, yang saat ini masih ada yang tujuh hingga delapan hari, contohnya di Pelabuhan Makassar, Surabaya dan Belawan.

"Jangan sampai tujuh hingga delapan hari, mau bersaing kayak apa tujuh sampai delapan hari, cara main seperti itu sudah tidak bisa lagi," tegasnya.

Presiden menegaskan untuk tidak ada lagi praktik "tawar-menawar" di pelabuhan.

"Ada delapan 'crane', yang dijalankan cuma satu 'crane', enggak bisa seperti ini. Saya pastikan akan perintahkan Kapolri untuk ke Belawan, Tanjung Perak," ujarnya.

Kepala Negara menilai Pelabuhan Tanjung Priok merupakan parameter untuk pelabuhan-pelabuhan lain agar setidaknya memperbaiki dwelling time dari delapan hari menjadi tiga hari.

"Kalau di sini 3,2 bisa, di sana juga harus bisa. Tapi, saya mintanya dua (hari), jangan behenti di 3,2, cara-cara seperti itu, nanti negara kita tidak bersaing, ditinggal kita," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: