Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Money Changer di Bali Capai Rp.14,6 Triliun

Warta Ekonomi, Kuta, Bali -

Bank Indonesia mencatat total transaksi kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank atau "money changer" di Bali pada semester I 2016 mencapai Rp14,6 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana di Denpasar, Sabtu, menjelaskan dalam Kajian EKonomi dan Keuangan Regional Bali, bahwa pembelian dan penjualan masing-masing dari total transaksi itu sebesar Rp7,2 triliun dan Rp7,4 triliun.

Jumlah transaksi jual beli valas pada triwulan kedua 2016 itu meningkat sebesar 2,07 persen jika dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan pada tahun 2015, total transaksi "money changer" di Bali mencapai Rp30,1 triliun masing-masing untuk pembelian mencapai Rp15,1 dan penjualan Rp15 triliun.

Jumlah itu meningkat sebesar 8,8 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014.

Meningkatnya perkembangan transaksi jual beli valas itu sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2015 dan 2016.

Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara triwulan kedua tahun 2016 tumbuh sebesar 21,48 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Bank sentral tersebut menyebutkan bahwa implementasi kewajiban penggunaan uang Rupiah di Bali juga ikut mendorong peningkatan transaksi penukaran valas di Pulau Dewata.

Khususnya transaksi yang dilakukan wisatawan asing di hotel-hotel yang telah bekerja sama dengan penyelenggara kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank berizin.

Salah satunya ditunjukkan dengan nilai transaksi salah satu kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank yang memiliki 49 kantor cabang berlokasi di hotel di Bali.

Dari data yang disampaikan kepada bank sentral tersebut, jumlah transaksinya sampai dengan Juli 2http://iasng.antara.net.id:7778/images/antara/ico_edit.gif016 mencapai Rp114,8 miliar atau meningkat signifikan sebesar 1676 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp6,46 miliar. Ant.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Leli Nurhidayah

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: